Kabupaten Banyuwangi (ANTARA) - Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Sulaiman Umar Siddiq menyampaikan proyek Mangroves for Coastal Resilience (M4CR) merupakan salah satu wujud kontribusi Indonesia merestorasi ekosistem global ke keadaan yang lebih sehat, termasuk hutan, mangrove, dan lahan basah.
"Proyek ini menjadi wujud nyata komitmen Indonesia dalam aksi iklim berbasis alam sekaligus kontribusi pada restorasi ekosistem global," kata Sulaiman kepada wartawan di sela-sela pembukaan Mangrove Festival (Mangrofest) 2025 di Taman Nasional Alas Purwo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, Rabu.
Baca juga: DPR Komisi VII: Festival Mangrove wujud pelestarian lingkungan
Program M4CR, kata dia melanjutkan, bertujuan untuk membangun ketahanan wilayah pesisir melalui restorasi mangrove, pemberdayaan masyarakat, dan kolaborasi lintas sektor.
Pelaksanaan rehabilitasi mangrove M4CR berlangsung di empat provinsi prioritas, yaitu Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara, dengan target luas 41.000 hektare hingga tahun 2027.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (Dirjen PDASRH) Kementerian Kehutanan Dyah Murtiningsih telah menyampaikan bahwa pendekatan berbasis masyarakat diutamakan dalam M4CR.
Baca juga: Rangkaian Mangrove Festival di Bali ditutup dengan penanaman bakau
Hal itu, ujarnya, ditujukan agar upaya konservasi tidak hanya berhenti di penanaman, tetapi juga berlanjut dalam perawatan dan pemanfaatan berkelanjutan.
Diketahui, M4CR merupakan program rehabilitasi mangrove berskala nasional yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Kementerian Kehutanan bekerja sama dengan Bank Dunia.
Program itu bertujuan untuk membangun ketahanan wilayah pesisir melalui restorasi mangrove, pemberdayaan masyarakat, dan kolaborasi lintas sektor. Salah satu rangkaian kegiatan yang digelar Kemenhut dalam M4CR adalah Mangrove Festival (Mangrofest) 2025.
Baca juga: Wamenhut Sulaiman Umar, dokter yang dipercaya mengampu kehutanan
Festival yang digelar dari akhir Juli hingga Oktober mendatang itu menampilkan inovasi, kearifan lokal, dan praktik baik rehabilitasi mangrove dari berbagai daerah. Lalu, Mangrofest 2025 juga diharapkan dapat menumbuhkan komitmen lintas sektor dan lintas generasi untuk menjaga hutan mangrove sebagai penyangga masa depan pesisir Indonesia.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.