Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menyebutkan pihaknya mengikuti arahan dan masukan pemerintah soal keterlibatan dalam penggabungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Grab.
"Kalau soal itu (penggabungan GoTo dan Grab) kita serahkan ke perusahaan masing-masing. Kan pemerintah juga sudah memberikan masukan, kita pasti ikuti masukannya dari pemerintah," kata Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Indonesia Pandu Sjahrir menjawab pertanyaan media seusai pembukaan Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 di Jakarta, Selasa.
Pandu memastikan Danantara akan mendengarkan masukan lebih lanjut dari pemerintah.
Ia juga meyakini bahwa pemerintah memiliki keinginan yang baik bagi kelangsungan bisnis pada ekosistem digital.
"Kita tentu mendengarkan masukan pemerintah. Pasti inginnya sangat baik. Tapi, tentu kita harus fokus B2B antara kedua perusahaan itu," ujar Pandu.
Di tengah isu penggabungan kedua perusahaan, Pandu menegaskan bahwa yang paling penting yakni fokus pada hubungan kedua bisnis atau business-to-business (B2B).
Dalam hal ini, Danantara juga akan terus meninjau proses B2B antara GoTo dan Grab.
Menurutnya, Danantara juga akan mendukung hubungan bisnis kedua belah pihak.
Ia menggarisbawahi pentingnya untuk menciptakan keuntungan komersial (commercial return).
"Nantinya, kita pasti akan support, tapi kita lihat. Karena yang penting juga dari sisi commercial return harus ada. Jadi, kita harus juga menjaga itu," kata Pandu.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut adanya rencana penggabungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Grab.
Prasetyo mengatakan bahwa pembahasan penggabungan tersebut merupakan bagian dari diskusi yang lebih luas mengenai rancangan peraturan presiden (perpres) terkait ojek daring.
Menurutnya, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan terlibat dalam proses ini penggabungan dua perusahaan tersebut.
Prasetyo menyampaikan bahwa rencana penggabungan kedua perusahaan itu masih dalam tahap pencarian bentuk, yang bisa berupa merger ataupun akuisisi.
Sementara itu, GoTo menyambut baik upaya Pemerintah Indonesia dalam memperkuat ekosistem digital nasional.
Menanggapi spekulasi transaksi antara GoTo dan Grab, Direktur Legal dan Group Corporate Secretary RA Koesoemohadiani menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada suatu keputusan ataupun kesepakatan terkait hal tersebut.
Adapun terkait penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), GoTo memastikan agenda ini tidak berkaitan dengan rencana aksi korporasi apa pun.
Informasi lebih lanjut akan disampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku pada saat Perseroan melakukan pemanggilan RUPSLB pada 25 November 2025
"Direktur Utama, Direksi, dan manajemen terus berkomitmen penuh untuk bertindak secara profesional serta mengutamakan kepentingan seluruh pemangku kepentingan," kata Koesoemohadiani.
Baca juga: GoTo menyambut baik upaya pemerintah merger GoTo-Grab
Baca juga: Istana sebut ada rencana penggabungan GoTo dan Grab
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































