Status pahlawan Sultan Bima bangkitkan jati diri masyarakat suku Mbojo

1 hour ago 2
Pengakuan tersebut tidak hanya mengangkat nama tokoh besar asal Suku Mbojo ke panggung nasional, tetapi juga membangkitkan semangat pelestarian nilai perjuangan, pendidikan, dan kearifan lokal yang diwariskan

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan penetapan Sultan Bima XIV sebagai Pahlawan Nasional menjadi momentum kebangkitan budaya dan jati diri masyarakat Suku Mbojo.

Wali Kota Bima Rahman Abidin mengatakan status pahlawan mengukuhkan peran Bima dalam perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

"Pengakuan tersebut tidak hanya mengangkat nama tokoh besar asal Suku Mbojo ke panggung nasional, tetapi juga membangkitkan semangat pelestarian nilai perjuangan, pendidikan, dan kearifan lokal yang diwariskan," kata Wali Kota Rahman dalam pernyataan di Mataram, Selasa.

Rahman menuturkan Sultan Bima XIV yang bernama Muhammad Salahuddin tersebut dikenal sebagai pemimpin visioner, nasionalis, dan pejuang kemerdekaan yang menanamkan pendidikan bagi kemajuan rakyat Bima.

Baca juga: Gelar pahlawan nasional untuk seorang sultan yang melampaui zamannya

Nilai-nilai keadilan, kecerdasan, serta keberpihakan terhadap rakyat menjadi dasar pemerintahan yang berwawasan kebangsaan di bawah kepemimpinan Muhammad Salahuddin.

Rahman menegaskan penetapan Sultan Salahuddin sebagai Pahlawan Nasional merupakan kebanggaan, sekaligus pengingat bagi seluruh masyarakat agar tidak melupakan akar sejarah dan nilai luhur yang diwariskan pendahulu.

"Beliau bukan hanya pejuang kemerdekaan, tetapi juga simbol kecerdasan, keadilan, dan kearifan lokal. Sudah sepatutnya kita menjadikan nilai-nilai perjuangan Sultan sebagai landasan membangun karakter generasi muda Bima," ucap Rahman.

Baca juga: Kepala Museum: Sultan Bima XIV lolos jadi pahlawan nasional

Pemkot Bima berkomitmen segera menindaklanjuti penetapan status Pahlawan Nasional tersebut melalui berbagai langkah konkret, seperti memasukkan kisah perjuangan Muhammad Salahuddin ke dalam kegiatan pendidikan dan kebudayaan daerah.

Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan mengatakan langkah konkret itu bukan sekadar penghargaan, tapi juga tanggung jawab pemerintah untuk menjaga dan meneruskan warisan perjuangan Sultan Bima XIV melalui pendidikan dan pelestarian budaya suku Mbojo.

Sebagai bentuk penghormatan, kata dia, Pemkot Bima berencana menggelar sejumlah agenda kebudayaan, refleksi perjuangan, serta kegiatan edukatif yang menggali keteladanan Muhammad Salahuddin

"Kami berharap mampu menumbuhkan kesadaran sejarah dan kebanggaan terhadap identitas budaya Bima di kalangan generasi muda," kata Feri.

Baca juga: Kiprah Sultan Muhammad Salahuddin, Pahlawan Nasional dari Bima

Pewarta: Sugiharto Purnama/Ady Ardiansah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |