Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mengatakan melalui Cek Kesehatan Gratis (CKG) negara berupaya meningkatkan kesadaran menjaga kesehatan preventif di kalangan akademisi, terutama mahasiswa.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menyebutkan di Jakarta, Senin, ada sekitar 9 juta mahasiswa di Indonesia. Adapun upaya membangun kesadaran itu, kata dia, karena mahasiswa sering mengabaikan kesehatannya karena menganggap dirinya masih muda dan kuat.
Baca juga: Kemenkes: Ultah terlewat masih dapat ikut Cek Kesehatan Gratis besok
"Tetapi justru itulah kalau dari sekarang kita membiasakan, karena kebiasaan ini penting sekali ya, membiasakan mencek dari awal. Dan juga ceknya gratis, hanya perlu meluangkan waktu sedikit saja, dan prosesnya sudah luar biasa terorganisir," kata Wamendiktisaintek Stella usai menjalani cek kesehatan gratis di Puskesmas Cakung.
Dia menjelaskan CKG adalah upaya mengubah orientasi kesehatan, yang awalnya kuratif menjadi preventif. Dengan mengetahui kondisi kesehatan sejak awal, kata dia, upaya-upaya untuk mempertahankan kesehatan dapat dilakukan dan anggaran negara, bahkan pengeluaran pribadi untuk pengobatan, dapat dihemat secara signifikan.
Baca juga: Kemenkes fasilitasi pendaftaran "offline" Cek Kesehatan Gratis
Dia menyebutkan pemeriksaan yang diberikan pun menyeluruh dan sesuai dengan usia, bahkan mencakup pemeriksaan kejiwaan.
"Jadi ayolah adik-adik mahasiswa dan tentu saja para dosen-dosen, rektor-rektor seluruh jajaran pimpinan di perguruan tinggi, ayo kita laksanakan bersama," ujar Wamendiktisaintek Stella.
Adapun Wamendiktisaintek Stella memanfaatkan layanan tersebut dalam rangka ulang tahunnya pada Januari.
Baca juga: Kemenkes: Layanan cek kesehatan gratis untuk siswa dimulai Juli
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
