Merawat kekhusyukan ibadah lewat cita rasa nusantara

3 hours ago 2
Di tengah panasnya gurun Makkah dan lautan manusia dari berbagai negara, sebuah kotak nasi khas Indonesia menjadi simbol kenyamanan spiritual dan budaya bagi jamaah Tanah Air.

Madinah (ANTARA) - Pelayanan jasa boga saat peribadahan haji merupakan salah satu kunci untuk menjamin kekhusukan dan ketenangan jamaah calon haji Indonesia. Makanan yang disantap jamaah haruslah merupakan hidangan yang sehat dan tercukupi nutrisinya.

Bagaimana cara menjamin pelayanan jasa boga itu tidak bermasalah? Koordinator layanan konsumsi Sektor I Madinah, Djubaidah, menyatakan pihaknya melakukan prosedur yang ketat saat pemeriksaan dan distribusi makanan untuk jamaah calon haji Indonesia.

"Saat penyedia katering mengantarkan konsumsi untuk jamaah, kami langsung minta satu sampel untuk diuji coba. Kami akan terima jika makanan itu kita nilai sesuai standar," kata Djubaidah, yang ditemui di Hotel Inter Continental Daar al Hijra Madinah, Selasa.

Sebagai penanggung jawab Djubaidah harus memastikan makanan datang 30 menit sebelum jadwal pendistribusian. Ia harus berkomunikasi secara intensif dengan penyedia jasa boga.

Saat ini pengusahaan jasa boga untuk para jemaah disuplai oleh 55 perusahaan katering Arab Saudi, yang tersebar di Madinah dan Makkah.

Perusahaan tersebut akan memberikan layanan makan penuh tiga kali sehari selama di Arab Saudi atau sebanyak 127 kali makan per satu orang. Total konsumsi untuk 221 peserta haji asal Indonesia yang harus disediakan adalah 25,8 juta boks.

Menurut Djubaidah saat berada di Madinah, jamaah mendapatkan layanan tiga kali makan sehari selama sembilan hari atau total maksimal 27 kali.

Setiap harinya, mulai tanggal 2 Mei, petugas konsumsi PPIH Madinah, melayani jamaah dari menu selamat datang, kemudian makan pagi, makan siang, dan makan malam.

Untuk makan pagi, pendistribusian dimulai pukul 5.00-8.00 waktu Madinah. Untuk makan siang, mereka melakukan pendistribusian pada pukul 12.00-14.00. Sedangkan makan malam didistribusikan kepada jamaah pada pukul 17.00-19.00.

Menurut Djubaidah, sejauh ini di sektornya, jamaah tidak ada masalah dan tidak ada yang komplain. Djubaidah melibatkan ketua rombongan dan ketua regu dalam mendistribusikan kepada jamaah.

Setiap makanan, katanya, memiliki batas konsumsi yang sudah tertera di bagian atas boks makanan.

Baca juga: Kemenag usul maskapai gunakan beras Solok untuk JCH Sumbar

Halaman berikut: Bagaimana soal rasa makanan?

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |