Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie menegaskan Sekolah Garuda merupakan wujud nyata visi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul di bidang sains dan teknologi.
Dalam kunjungannya di Lhokseumawe, Aceh Utara, Kamis (18/7), Stella menjelaskan Presiden sejak lama menekankan pentingnya sekolah unggul setingkat SMA sebagai strategi membangun ekonomi nasional berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang kini diwujudkan melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Sekolah Garuda.
"Sekolah Garuda bukanlah sekolah elit, melainkan wadah untuk menciptakan kesempatan yang merata. Presiden ingin agar putra-putri terbaik bangsa, termasuk dari keluarga prasejahtera dan daerah terpencil, memiliki akses pendidikan unggul," kata Stella melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Pemerintah siapkan lahan pembangunan Sekolah Garuda di Tanjung Selor
Ia memaparkan ada dua alasan utama dibalik pembangunan Sekolah Garuda. Pertama, kemajuan ekonomi bangsa hanya dapat dicapai dengan fondasi sains dan teknologi yang kuat. Kedua, Indonesia membutuhkan ekosistem pendidikan yang mampu melahirkan talenta unggul di bidang Sains, Teknologi, Teknik/Rekayasa, dan Matematika (STEM).
"Hingga 2029 akan dibangun 20 Sekolah Garuda di luar Jawa sebagai komitmen pemerataan. Jika Aceh Utara terpilih, sekolah ini akan istimewa, karena muridnya berasal dari seluruh Indonesia," ujarnya.
Menurut Stella, konsep Sekolah Garuda berdiri di atas tiga pilar. Pertama, pemerataan akses yang memastikan talenta terbaik mendapatkan kesempatan sama. Kedua, fungsi sebagai inkubator pemimpin bangsa dengan pembentukan karakter kepemimpinan berwawasan global melalui sistem berasrama, dan ketiga, menekankan prestasi akademik sekaligus pengabdian masyarakat.
"Targetnya jelas, siswa-siswi Sekolah Garuda mampu menembus perguruan tinggi terbaik dunia. Negara, bahkan menyiapkan beasiswa penuh bagi 80 persen siswa selama menempuh pendidikan di SMA hingga kuliah di universitas terbaik dunia, baik di dalam maupun luar negeri, seperti Harvard, Oxford, Cambridge, hingga Tsinghua University," ujarnya.
Selain pengembangan SDM, Stella menyoroti dampak ekonomi dan sosial dari hadirnya sekolah berasrama nasional tersebut.
Kehadiran Sekolah Garuda diproyeksikan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui kebutuhan logistik, akomodasi, serta kunjungan orang tua siswa.
Fasilitas sekolah juga dirancang terbuka bagi masyarakat sekitar, sementara tenaga kerja lokal akan diutamakan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Aceh Utara Ismail A. Jalil menyatakan dukungan penuh terhadap rencana itu.
Ia menyebut daerahnya memiliki lokasi strategis, infrastruktur memadai, serta lahan 21 hektare yang siap dialokasikan untuk pembangunan sekolah.
Baca juga: Kemendikti Saintek: Sekolah Garuda beroperasi pada 2026
Baca juga: Wamendiktisaintek tinjau 4 lahan calon lokasi Sekolah Garuda Katingan
Rencananya, Sekolah Garuda dibangun di lokasi yang diusulkan dekat dengan rumah sakit, kantor pemerintahan, hingga bandara.
Menurut Ismail, keberadaan Sekolah Garuda akan menjadi simbol pemerataan pendidikan sekaligus menyiapkan generasi unggul berbasis sains dan teknologi.
"Aceh Utara memiliki sejarah panjang sebagai pusat peradaban dan kontribusi besar bagi bangsa, mulai dari kerajaan Samudera Pasai hingga peran penting dalam perjuangan kemerdekaan. Kini, dengan hadirnya Sekolah Garuda, kami melihat kesinambungan sejarah itu," ucap Ismail A. Jalil
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.