Jakarta (ANTARA) - Endress+Hauser Indonesia, perusahaan instrumentasi teknologi serta rekayasa proses industri mengumumkan peluncuran program beasiswa untuk mahasiswa guna menyiapkan tenaga kerja terampil di bidang industri otomasi.
HR Head Endress+Hauser Indonesia, Vivi Sutardi menjelaskan bahwa beasiswa yang baru pertama kali diberikan perusahaan itu langsung menyasar beberapa perguruan tinggi, antara lain Institut Teknologi Bandung, Politeknik Industri ATMI, Swiss German University, Universitas Kalbis, dan Politeknik Manufaktur (POLMAN) Bandung.
"Dimulai dari kerja sama dengan perguruan tinggi melalui penerimaan mahasiswa magang, kini Endress+Hauser memperluas bentuk kerja sama tersebut dengan memberikan beasiswa tanpa ikatan kepada mahasiswa, terutama untuk jurusan instrumentasi, otomasi, dan elektro," kata Vivi Sutardi dalam siaran pers pada Senin.
Baca juga: Unpatti kantongi izin pembukaan S1 rekayasa instrumentasi dan otomasi
"Mekanisme pemberian beasiswa ini akan diserahkan kepada pihak perguruan tinggi untuk melakukan seleksi," kata Vivi, seraya menambahkan "Diharapkan, melalui program ini semakin banyak mahasiswa yang mengenal Endress+Hauser dan mendapatkan pengalaman".
Direktur Politeknik Industri ATMI Cikarang, T Agus Sriyono, SJ. M. Hun, M. Sc, menyatakan dukungannya atas program beasiswa Endress+Hauser karena dapat membangun industri otomasi.
"Program ini memberi kesempatan bagi mereka untuk memperluas wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari di kampus ke dunia kerja nyata, sehingga kelak mereka dapat lebih siap dan percaya diri dalam bekerja di perusahaan serta fokus mengembangkan karir mereka di industri otomasi kelak," kata T Agus Sriyono.
President Director Endress+Hauser Henry Chia menegaskan bahwa inisiatif beasiswa itu sejalan dengan upaya perusahaan untuk membangun kolaborasi dengan universitas demi mengembangkan tenaga kerja terampil bidang teknologi.
Baca juga: Inovasi teknologi otomasi bisa atasi kekurangan pekerja terampil
"Bagi kami, kehadiran para pemangku kepentingan hari ini, baik dari perguruan tinggi maupun pelaku industri proses kontrol di Indonesia, akan memberikan wawasan berharga mengenai industri dan universitas, memperluas jaringan (networking), dan menjadi bagian dari diskusi transformasional yang bertujuan membentuk masa depan pendidikan dan kesiapan tenaga kerja," kata Henry Chia dalam forum bertajuk “Collaboration for Success – Empowering Learning for the Smart Industry”.
"Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya akan memahami teori di kelas, tetapi juga belajar bagaimana mempraktikkan ilmu yang didapat di kelas, dengan tujuan untuk siap terjun ke industri”, ujar Henry Chia.
Baca juga: Kemenperin dukung industri otomasi pabrik percepat transformasi
Baca juga: Institut Teknologi PLN terima hibah teknologi dari Siemens Indonesia
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025