Bupati Kukar: Program Gema untuk keseimbangan urusan dunia dan akhirat

8 hours ago 1
Kukar pun memiliki Program Satu Desa Satu Tahfidz yang sudah berjalan lima tahun

Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Edi Damansyah menyatakan bahwa Program Gerakan Etam Mengaji (Gema) yang sudah berjalan sejak sembilan tahun lalu, bertujuan untuk keseimbangan urusan dunia dan akhirat agar jiwa tidak kosong.

Bupati di Tenggarong, Senin mengatakan, dalam Program Gema tidak sekadar mengaji, tetapi memaknai isi kandungan Quran yang dibaca, kemudian mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pegawai di lingkungan Pemkab Kukar sadar akan tanggung jawab baik sebagai pelayan masyarakat maupun sebagai hamba Allah,

"Saya ingin Gema dirasakan manfaatnya untuk semua umat Islam, bukan hanya bagi pegawai pemkab, tapi hingga semua rumah ibadah, sehingga para takmir bisa menggalakkan Gema untuk menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat," katanya.

Gema merupakan program yang telah tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 24 tahun 2016 tentang Gerakan Etam Mengaji, merupakan upaya bersama dalam membangun karakter masyarakat Muslim Kukar yang beriman, bertakwa serta menjadi teladan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sekaligus sebagai syiar Islam.

Menurut dia, mengaji merupakan simbol, sedangkan makna sesungguhnya adalah implementasi dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam Ramadhan yang merupakan bulan suci, maka Program Gema harus dilakukan secara intensif guna meningkatkan karakter, iman dan takwa.

Baca juga: Pemkab Kutai Kartanegara beri bonus rumah pada juara MTQ Nasional

Ia juga mengatakan, salah satu hasil dari Program Gema adalah Kabupaten Kukar sukses mempertahankan juara umum pada MTQ Kaltim 2024, kemudian pada MTQ Nasional 2024 dengan Provinsi Kaltim menjadi juara umum nasional, sebagian besar peraih medali berasal dari Kabupaten Kukar.

Pada MTQ Nasional 2024, dari 18 putra-putri kafilah Kukar yang membawa nama Provinsi Kaltim, 17 diantaranya berhasil menyabet gelar terbaik di berbagai cabang lomba, bahkan sebanyak 10 di antaranya berhasil meraih predikat terbaik pertama dan merupakan prestasi yang membanggakan daerah.

"Kabupaten Kukar pun memiliki Program Satu Desa Satu Tahfidz yang sudah berjalan lima tahun. Program ini merupakan bagian dari Program Gema yang sejak tahun 2016 telah dilaksanakan, dan sudah diperkuat dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Gerakan Etam Mengaji," ujar Bupati.

Baca juga: Program "Satu Desa Satu Rumah Tahfidz" Sumsel didukung MUI

Baca juga: LPRT Sumsel siap realisasikan satu desa satu rumah tahfidz

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |