United Tractors buka peluang untuk perluas bisnis nikel dan emas

1 week ago 7

Jakarta (ANTARA) - PT United Tractors Tbk (kode saham: UNTR) terus membuka peluang untuk memperluas portofolio bisnis nikel dan emas, sembari mengoptimalkan portofolio pada segmen batubara dan metalurgi untuk memastikan profitabilitas dan pengembalian yang berkelanjutan bagi pemegang saham.

“UT atau UNTR saat ini terus aktif mencari peluang di sektor nikel dan emas, baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri. Mudah-mudahan ke depannya kita bisa terus untuk menambah portofolio di sektor mineral mining ini,” kata Direktur United Tractors Iwan Hadiantoro dalam Public Expose Live 2025 di Jakarta, Senin.

UNTR telah memiliki dua portofolio untuk segmen bisnis nikel, salah satunya PT Stargate Pasific Resources (SPR) yang tengah membangun Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan ditargetkan selesai pada 2026 serta berproduksi mulai 2027.

“Dan kita juga pada saat yang bersamaan, saat ini melakukan studi untuk pengembangan ke arah battery making material melalui smelter HPAL,” ujar Iwan.

Selain itu, ada Nickel Industries Limited (NIC) yang sahamnya dimiliki perseroan sebesar 20,14 persen. Iwan mengatakan, NIC juga tengah membangun smelter HPAL di Morowali yang ditargetkan mulai memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik pada kuartal I tahun depan.

Sementara segmen usaha pertambangan emas dioperasikan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) dan PT Sumbawa Jutaraya (SJR). PTAR mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, dan SJR mengoperasikan tambang emas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Adapun segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (Turangga Resources).

Sebagai informasi, sampai dengan Juli 2025, tambang batu bara Turangga Resources mencatatkan volume penjualan batu bara sebesar 8,0 juta ton (termasuk 2,4 juta ton batu bara metalurgi), naik 19 persen dari periode yang sama tahun 2024.

“Sementara batubara dan metalurgi, yang kita lakukan saat ini adalah strateginya untuk melakukan ekspansi atas aset yang kita miliki,” kata Iwan.

Ia menambahkan bahwa ke depannya, UNTR juga akan masuk ke bisnis-bisnis yang bersifat jangka panjang dan berkelanjutan. Setelah mineral mining, fokus berikutnya yakni sektor energi terbarukan, sejalan dengan strategi pemerintah Indonesia untuk bertransisi dari energi fosil menuju energi baru dan terbarukan (EBT).

Terdapat tiga sektor yang menjadi perhatian utama antara lain pembangkit listrik tenaga air (hydropower plant), pembangkit listrik tenaga surya (solar PV), serta panas bumi (geothermal).

Untuk geothermal, strategi yang dijalankan adalah melakukan studi dan eksplorasi pada portofolio yang sudah dimiliki UNTR, yaitu Supreme Energy Rantau Dedap (SERD), dengan harapan kapasitas terpasang dapat terus ditingkatkan seiring dengan kegiatan eksplorasi yang dilakukan.

Pada semester pertama tahun 2025, UNTR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp68,5 triliun atau naik sebesar 6 persen dari Rp64,5 triliun pada periode yang sama di tahun 2024.

Pendapatan bersih terutama ditopang dari segmen kontraktor penambangan sebesar Rp26,1 triliun serta segmen mesin konstruksi sebesar Rp20,9 triliun.

Sementara segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi menyumbang pendapatan Rp13,4 triliun, 14 persen lebih rendah dari semester I 2024. Adapun segmen pertambangan emas dan mineral lainnya menyumbang Rp7,0 triliun, meningkat 60 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.

Laba bersih UNTR tercatat turun 15 persen menjadi Rp8,1 triliun, disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen kontraktor penambangan yang terkendala curah hujan tinggi serta segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi akibat harga jual batu bara yang lebih rendah.

Namun demikian, catat perseroan, sebagian dapat diimbangi oleh peningkatan kontribusi dari segmen pertambangan emas dan mineral lainnya serta segmen mesin konstruksi.

Baca juga: United Tractors bidik penjualan batu bara dan emas naik di 2025

Baca juga: RUPST United Tractors setujui bagikan dividen Rp7,8 triliun

Baca juga: United Tractors masih uji coba penerapan elektrifikasi pada alat berat

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |