Uni Eropa Kecam Israel yang tewaskan warga sipil saat mencari bantuan

1 month ago 15

Brussel (ANTARA) - Sejumlah pejabat senior Uni Eropa pada Selasa (22/7) mengecam keras pembunuhan terhadap warga sipil yang mencari bantuan kemanusiaan di Gaza, dan memperingatkan Israel untuk memenuhi komitmennya terkait akses bantuan dan kepatuhan terhadap hukum internasional.

"Pembunuhan terhadap warga sipil yang mencari bantuan di Gaza tidak dapat dibenarkan," tulis Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Kaja Kallas di platform media sosial X.

Kallas menambahkan bahwa dirinya telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar untuk "mengingatkan kembali pemahaman kami tentang aliran bantuan".

Dia menuntut pula agar pasukan Israel menghentikan pembunuhan terhadap warga di titik-titik distribusi. "Semua opsi tetap terbuka jika Israel tidak menepati janji-janjinya," ujarnya.

Foto yang diambil pada 23 Mei 2025 menunjukkan bendera Uni Eropa di kantor pusat Komisi Eropa di Brussel, Belgia. (Xinhua/Zhao Dingzhe)

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyuarakan kekhawatiran yang sama, menyebut laporan-laporan visual dari Gaza sebagai sesuatu yang "tidak tertahankan" dan menekankan bahwa "warga sipil tidak boleh dijadikan target. Sama sekali tidak boleh."

"Uni Eropa kembali menekankan seruannya agar aliran bantuan kemanusiaan berlangsung secara bebas, aman, dan cepat," tulis von der Leyen di media sosial X.

"Dan untuk penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan hukum kemanusiaan," lanjutnya.

Warga sipil di Gaza telah menderita terlalu lama dan terlalu berat. Ini harus dihentikan sekarang juga. Israel harus menepati janji-janjinya."

Pernyataan mereka muncul di tengah kemarahan yang semakin meluas atas serangkaian insiden mematikan di Gaza.

Otoritas kesehatan di Jalur Gaza mengatakan setidaknya 85 orang tewas pada Minggu (20/7) ketika pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah warga sipil yang sedang berkumpul untuk mendapatkan bantuan. Enam orang lainnya dilaporkan tewas dalam penembakan terpisah di dekat sebuah titik distribusi bantuan di Rafah.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |