Jakarta (ANTARA) - Balai desa dan gedung sekolah menjadi dua lokasi utama yang saat ini digunakan warga sebagai tempat pengungsian sementara pascalongsor di Desa Cibeunying, Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa kedua fasilitas pengungsian sudah dilengkapi dapur umum yang proporsional untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi selama masa tanggap darurat.
Berdasarkan data yang dikonfirmasi BNPB dalam peristiwa longsor di Cibeunying, Cilacap ini ada lebih dari 28 kepala keluarga yang terdampak. Mereka diungsikan sementara demi keselamatan karena kondisi tanah di sekitar permukiman masih labil dan rawan longsor susulan.
Sebagaimana dilaporkan BNPB hingga Minggu (16/11) atau hari keempat operasi, tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan kembali menemukan dua jenazah yang tertimbun material longsor.
Baca juga: Baznas tangani bencana Cilacap-Garut lewat posko medis dan dapur umum
Penemuan tersebut menambah total korban meninggal dunia menjadi 13 orang. Sementara itu, masih terdapat 10 warga yang masuk dalam daftar pencarian.
Upaya pencarian terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan dengan menyisir area terdampak menggunakan peralatan berat dan bantuan anjing pelacak.
Total ada 22 unit alat berat jenis bucket eskavator dari Kementerian Pekerjaan Umum serta Pemerintah Kabupaten Cilacap diturunkan ke lokasi untuk mempercepat proses penggalian material longsor diperkirakan sedalam lebih delapan meter.
Penambahan alat berat tersebut dinilai signifikan dalam memudahkan tim menemukan korban yang tertimbun, mengingat ketebalan dan luasnya area timbunan tanah di lokasi longsoran.
Selain itu, operasi SAR juga melibatkan 1.001 personel dari berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga relawan, yang bekerja bersama untuk mempercepat proses pencarian serta penanganan darurat di lapangan.
Baca juga: BNPB operasi modifikasi cuaca guna percepat penanganan longsor Cilacap
Untuk memperkuat pencarian, sembilan ekor anjing pelacak (K9) dari Kantor SAR Semarang, Polda Jawa Tengah, dan jajaran Polres di wilayah itu turut diterjunkan guna membantu mengidentifikasi titik-titik yang dicurigai sebagai lokasi korban tertimbun.
Baca juga: Jumlah korban meninggal akibat longsor Cilacap bertambah jadi 13
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































