Teknologi MSF dinilai mampu tingkatkan produksi Pertamina

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Direktur Center for Energy Policy Muhammad Kholid Syeirazi menilai positif PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), yang telah menginisiasi teknologi multistage fracturing (MSF) pertama di Indonesia.

Menurut dia, pengembangan teknologi tersebut mampu mendukung produksi minyak mentah, sekaligus salah satu upaya untuk menambah cadangan bagi ketahanan energi demi mendukung swasembada energi.

"Tentu, harus diapresiasi. Karena peningkatan produksi memang harus dilakukan melalui inovasi teknologi, termasuk MSF tadi," katanya di Jakarta, Senin.

Pertamina memang pionir untuk teknologi tersebut, tambahnya, sedangkan di luar negeri, perusahaan minyak dunia yang menerapkan MSF antara lain Shell di Amerika Serikat.

"Ini kan teknologi AS. Kita memang harus bekerja sama juga dengan perusahaan asing untuk alih teknologi dan pengembangan MSF tersebut. Saya kira teknologi ini merupakan cara yang cukup realistis untuk menaikkan produksi," ujarnya.

Terkait hal itu, Kholid juga mendukung pengembangan teknologi tersebut di wilayah kerja lain seperti di Cepu dan Jatibarang, namun demikian harus memperhatikan antara sisi biaya dan peningkatan produksi.

Meski pengembangan di wilayah kerja lain memiliki tantangan lebih besar, namun dia percaya bahwa Pertamina tentu realistis, artinya, ketika akan mengembangkan teknologi ini di tempat lain, tentu sudah memperhitungkan keekonomian dengan matang.

"Oleh karena itu, bagaimana pun pemilihan MSF merupakan inovasi yang harus kita apresiasi," kata dia melalui sambungan telepon.

Kholid menyatakan penerapan teknologi termasuk MSF, bisa berkontribusi penting terhadap upaya meningkatkan ketahanan energi demi mendukung kemandirian energi nasional.

Dia memperkirakan penerapan teknologi tersebut di PHR, setidaknya bisa menambah produksi sekitar 50 ribu barel per hari.

Pertamina menginisiasi MSF untuk mendukung peningkatan produksi minyak dan gas yang dikelola PHR dan menjadikan Pertamina sebagai pionir penerapan teknologi MSF di Indonesia yang membuka peluang optimalisasi cadangan energi nasional secara lebih efisien.

MSF merupakan teknologi mutakhir di industri migas untuk meningkatkan produktivitas sumur dengan menciptakan beberapa rekahan di sepanjang sumur horisontal.

Teknologi ini memungkinkan pengambilan cadangan minyak dan gas bumi secara maksimal dari satu sumur horisontal sehingga produksi dapat meningkat signifikan.

Baca juga: PHR tambah produksi 9.046 barel per hari dari lapangan kualitas rendah

Baca juga: PHR alirkan 3.400 barel minyak per hari dari 70 sumur baru

Baca juga: PHR siapkan ekplorasi tahap lanjut Sumur Migas Nonkonvensional di Riau

Pewarta: Subagyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |