Makassar (ANTARA) - Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menirimkan tim medis dan logistik untuk percepatan penanganan pascabencana di Pulau Sumatera.
Rektor UMI Prof Dr Hambali Thalib di Makassar, Minggu, mengatakan sejumlah dokter spesialis lebih dulu diterjunkan yang menyusul kemudian bantuan logistik berupa perlengkapan bayi dan makanan yang dijadwalkan sudah tiba di Sumatera.
"Mungkin apa yang kami lakukan tidak seberapa namun minimal mampu meringankan beban saudara-saudara kita di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh," ujarnya di hadapan awak media.
Ia menjelaskan, UMI sejauh ini memang konsisten dalam misi kemanusiaan. Seperti halnya saat terlibat langsung saat bencana gempa di Sulawesi Tengah hingga penyaluran bantuan dana ke Gaza, Palestina yang tertindas kekejaman Israel.
"Misi kemanusiaan kami tidak memandang suku, ras dan agama. Kami terus berupaya hadir untuk memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan," jelasnya.
Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI Prof Mansyur Ramly mengatakan pihaknya juga menyerahkan bantuan kemanusiaan sebesar Rp60 juta untuk warga yang terdampak bencana di Sumatera dalam Forum Silaknas ICMI Pusat.
Ketua Pembina YW UMI, Prof. Mansyur Ramly menekankan bahwa bantuan ini adalah wujud nyata dari tanggung jawab moral UMI terhadap masyarakat Indonesia.
“UMI bukan hanya institusi pendidikan. UMI adalah lembaga pendidikan dan dakwah, kampus ilmu dan ibadah, kampus perjuangan dan pengabdian yang bertanggung jawab atas kemaslahatan umat,” ucapnya.
Ia berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Sumatera Utara, Sumatera Barat , Aceh dan menguatkan solidaritas kemanusiaan lintas daerah.
Prof Mansyur menegaskan bahwa bantuan tersebut diprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan dasar penyintas, khususnya bahan makanan, air bersih, perlengkapan kesehatan, serta dukungan psikososial bagi kelompok rentan.
Baca juga: TNI gunakan heli kirim logistik ke desa terisolasi di Tapanuli Utara
Baca juga: Kementerian PU kirim bantuan sarana air bersih ke Aceh Tamiang
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































