UMI dan Walikota Sibolga koordinasi penanganan pascagempa

11 hours ago 3

Makassar (ANTARA) - Rektor Universitas Muslim Indonesia Prof Hambali Thalib berkoordinasi langsung dengan Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry membahas upaya penanganan pascabencana di Pulau Sumatera.

Akhmad Syukri saat melakukan sambungan telpon dengan pimpinan UMI di Makassar, Minggu, menyampaikan, pascabencana, sebanyak 51 korban meninggal dunia dan empat korban belum ditemukan karena tertimbun material longsor.

Sementara untuk pengungsi telah mencapai ribuan orang dan seluruhnya membutuhkan penanganan.

“Korban tertimbun masih terus dilakukan pencarian. Saat ini ada 4.500 sekian orang yang mengungsi di Kota Sibolga. Kota ini berada di bawah kaki bukit Barisan yang penduduknya memiliki rumah di gunung dan perbukitan," ujarnya.

Dirinya dalam kesempatan itu juga melaporkan bahwa sampai hari ini juga cuaca masih hujan dan saya update baru saja kembali terjadi banjir lagi.

“Kondisi saat ini banyak warga yang sakit sehingga membutuhkan tim medis lebih banyak lagi karena salah satu rumah sakit yang kami punya tidak bisa mengcover keseluruhan korban banjir yang saat ini mengungsi,” urai Syukri di ujung telepon

Merespon hal itu, Rektor Prof Hambali mengatakan terlepas dari bantuan tenaga medis yang saat ini sudah dikirim, UMI juga tengah fokus memetakan kebutuhan skala prioritas para korban untuk kemudian ditindak lanjuti berupa mengirimkan bantuan dalam bentuk donasi.

Sementara Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran UMI dr. Irna Diyana Kartika melaporkan bahwa tim medis gelombang pertama saat ini bertugas di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara perbatasan Aceh Tamiang.

“Setelah Aceh Tamiang kita siapkan tim tambahkan untuk kita kirim ke Sibolga,” ujarnya.

Baca juga: UMI kirim tim medis dan logistik ke Pulau Sumatera

Baca juga: Kementerian PU fokus pada pemulihan konektvitas di Aceh pascabencana

Baca juga: Polri perkuat layanan kesehatan tangani korban bencana di Sumatera

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |