Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan PLN Unit Induk Pembangunan dan Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan menjalin kerja sama riset pengembangan energi dan teknologi di pulau tersebut.
"Kami segera menindaklanjuti nota kesepahaman (MoU) dengan berbagai bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS) sesuai bidang masing-masing, termasuk riset bersama," kata Rektor ULM, Prof Ahmad Alim Bachri di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: ULM perkuat penelitian genomik dukung kemandirian riset nasional
Selain riset, ungkap Alim, kesepakatan kolaborasi dengan dunia industri energi kelistrikan itu juga mencakup potensi program Kampus Merdeka dan magang industri bagi mahasiswa.
Rektor ULM menegaskan kolaborasi ini membuka berbagai peluang implementatif dalam bidang pendidikan, pelatihan, pengembangan kompetensi sumber daya manusia, penelitian, hingga pengabdian kepada masyarakat.
Dia menyebut ULM sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) terakreditasi Unggul memiliki sumber daya unggul, termasuk laboratorium berstandar tinggi, tenaga ahli, dan lembaga pendukung yang siap bersinergi dalam berbagai skema kerja sama dengan PLN.
Sementara itu General Manajer PLN UIP3B Kalimantan Riko Ramadhano Budiawan menyampaikan kehadiran akademisi sangat diperlukan untuk memperkuat basis riset dan teknologi PLN, khususnya dalam pengembangan big data, kecerdasan buatan, dan inovasi perangkat pengamanan.
Baca juga: ULM dan Unhas kolaborasi perluas cakupan riset internasional strategis
Baca juga: Tim ULM lakukan riset danau bekas tambang untuk ekonomi berkelanjutan
Bahkan, kerja sama ini juga dapat mencakup bidang-bidang tak terduga, seperti mitigasi interaksi antara infrastruktur PLN dan satwa liar.
Riko mengaku pihaknya sangat terbuka untuk mengembangkan ide-ide dari ULM, baik dari sisi teknis maupun sosial.
"Dengan kolaborasi ini, kami berharap tidak perlu mencari mitra jauh ke Pulau Jawa, karena ULM sudah sangat siap dan lengkap,” ujarnya.
Pewarta: Firman
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.