Doha (ANTARA) - Pelatih timnas Indonesia U17, Nova Arianto, menilai dasar permainan para pemain Indonesia masih menjadi salah satu kelemahan.
Timnas Indonesia U17 kalah 0-4 dari Brasil pada laga kedua Grup H Piala Dunia U17 2025 yang berlangsung di Aspire Academy, Doha, Jumat. Pada laga itu, beberapa kali pemain timnas U17 melakukan kesalahan-kesalahan mendasar.
"Menurut saya itu memang menjadi salah satu kelemahan dari secara individual pemain, dan itu yang memang harus menjadi catatan besar kami, ya mungkin bukan hanya di timnas U17, di U20 maupun U23, tapi saya lihat itu menjadi salah satu kelemahan dari pemain kita," kata Nova kepada ANTARA saat ditemui usai pertandingan.
"Itu yang memang harus menjadi concern kita untuk ke depannya, bagaimana kita mau bersaing di dunia, di Asia, ya kita harus lebih siap lagi dalam masalah individual," katanya.
Baca juga: Piala Dunia U-17 2025: Indonesia telan kekalahan 0-4 dari Brasil
Baca juga: Nova Arianto puas dengan daya juang pemain meski kalah dari Brasil
Pada laga pertama di Grup H, timnas U17 menelan kekalahan 1-3 dari Zambia. Kedua kekalahan itu membuat Indonesia kini menghuni posisi ketiga di klasemen sementara Grup H dengan nol poin.
Pintu untuk lolos ke 32 besar sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik belum tertutup sepenuhnya. Meski demikian, Nova tidak mau memusingkan kelolosan timnas dan ingin fokus pada raihan tiga poin saat melawan Honduras pada Senin (10/11).
"Jujur saya sampaikan ke pemain, satu game itu memang harus kita perjuangkan, terlepas nanti kita menang, kita lolos atau tidak, tapi saya tidak peduli itu, tapi saya ingin besok kita dapat tiga poin," kata Nova.
Baca juga: Klasemen Grup H: peluang Indonesia U-17 ke 32 besar masih terbuka
Baca juga: Alberto Hengga petik banyak pelajaran dari laga melawan Brasil
Baca juga: Erick Thohir akui kekuatan Brasil masih jauh di atas Indonesia
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































