Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mengembangkan inovasi berbasis teknologi dengan meluncurkan Automatic Container Damage Detection System (ADDS) yaitu sebuah sistem cerdas yang dirancang untuk mendeteksi kerusakan peti kemas secara otomatis.
Sekretaris Perusahaan TPS Erika Asih Palupi menyatakan ADDS mengandalkan algoritma Deep Neural Network (DNN) untuk mengidentifikasi jenis dan tingkat kerusakan kontainer secara real time sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional terminal melalui digitalisasi proses inspeksi kerusakan peti kemas.
"Dengan dukungan Artificial Intelligence (AI), ADDS diharapkan dapat mempercepat proses validasi kerusakan baik di area gate maupun bridge access," katanya di Surabaya, Rabu.
ADDS ini pun telah diresmikan dengan didahului oleh sesi sosialisasi oleh tim IT dan operasional TPS kepada seluruh petugas gate untuk memastikan pemahaman menyeluruh termasuk terkait perbedaan sistem ini dibandingkan dengan metode sebelumnya.
Sebelum implementasi ADDS, pemeriksaan kerusakan peti kemas dilakukan dengan cara mengamati foto Optical Character Recognition (OCR) namun melalui implementasi sistem baru ini maka kerusakan peti kemas terdeteksi secara otomatis sehingga petugas gate cukup melakukan konfirmasi kerusakan.
Hal tersebut mendorong percepatan operasional di TPS khususnya mengenai deteksi kerusakan peti kemas secara lebih cepat, akurat dan efisien.
Secara teknis, implementasi ADDS di TPS menggunakan konfigurasi kamera Left-Right-Top yang terintegrasi dengan sistem Optical Character Recognition (OCR) pada autogate
Sistem itu didukung oleh kemampuan self-learning, pengelolaan data secara historis maupun real-time, serta fitur notifikasi otomatis apabila tingkat kerusakan kontainer terdeteksi melebihi ambang batas yang telah ditetapkan.
"Kini tim TPS yang bertugas cukup memantau melalui layar komputer dan sistem akan secara otomatis memberikan notifikasi kerusakan peti kemas yang terdeteksi berdasarkan tangkapan ADDS," ujar Erika.
Proses bisnis peti kemas ekspor di TPS dimulai saat pengguna jasa melakukan transaksi secara daring melalui platform Clique247 yang dilanjutkan dengan membuat dan mencetak Job Order atau Electronic Container Equipment Interchange Receipt (E-CEIR) yakni berfungsi layaknya tiket akses bagi truk pengangkut peti kemas menuju Gate Ekspor.
Kemudian sebelum memasuki area gate, kendaraan akan melalui sistem Optical Character Recognition (OCR) yang secara otomatis menangkap data visual kontainer termasuk nomor kontainer, kode ISO, dan Maximum Gross Weight (MGW).
Dalam tahap ini pula, sistem terbaru ADDS beroperasi untuk mendeteksi kerusakan kontainer secara real-time dan mengirimkan notifikasi apabila ditemukan indikasi kerusakan.
“Kehadiran ADDS lebih memudahkan petugas gate TPS dalam menyampaikan informasi kerusakan peti kemas kepada pelanggan, dalam hal ini Box Operator maupun Vessel Operator melalui sistem CDR Online," katanya.
Baca juga: Terminal Petikemas Surabaya lakukan dua audit demi pelabuhan bersih
Baca juga: TPS dukung transformasi hijau pelabuhan lewat elektrifikasi alat
Baca juga: Terminal Petikemas Surabaya luncurkan cara lapor kerusakan kontainer
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025