Jakarta (ANTARA) - PT Cibitung Tanjung Priok Port (CTP) Tollways mengungkapkan bahwa trafik kendaraan di Jalan Tol Cibitung–Cilincing (JTCC) masih tergolong rendah dan cenderung meningkat saat terjadi kemacetan di ruas Tol Jakarta–Cikampek (Japek).
Yaya Ruhiya, Direktur Utama CTP Tollways yang mengelola JTCC, mengakui bahwa Jalan Tol Cibitung–Cilincing belum menjadi pilihan utama bagi pengendara, terutama kendaraan logistik. Sebagian besar pengguna baru beralih ke JTCC ketika ruas Japek terganggu akibat rekonstruksi atau kecelakaan.
“Jujur saja, kendaraan yang lewat JTCC sekarang kebanyakan adalah mereka yang lari ke sini saat Tol Jakarta–Cikampek macet,” kata Yaya saat mendampingi kunjungan media ke JTCC di Bekasi, Jawa Barat, Selasa.
Yaya mencontohkan peningkatan trafik yang terjadi saat kecelakaan truk bermuatan ikan di Jatibening pada 2023, yang menyebabkan kemacetan panjang di Japek.
Baca juga: Menteri PU pastikan ada diskon tarif tol periode Natal dan Tahun Baru
Saat itu, volume kendaraan tertimbang di JTCC melonjak dari rata-rata 8.500 menjadi 12.000 kendaraan per hari, berdampak langsung pada peningkatan pendapatan harian hingga sepertiga dari kondisi normal.
Yaya mengatakan secara umum, jumlah transaksi kendaraan di JTCC tercatat antara 34.000 hingga 36.000 per hari.
Namun, jika dihitung berdasarkan volume tertimbang —yakni jarak tempuh dikalikan jumlah kendaraan— angka tersebut hanya berkisar 8.500 hingga 8.700, jauh di bawah target rencana bisnis Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang mematok 34.000–35.000 kendaraan per hari.
CTP Tollways menilai perlunya strategi tambahan agar JTCC tidak hanya menjadi jalur alternatif saat Japek macet, tetapi juga menjadi pilihan utama bagi pelaku logistik dan pengguna harian.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































