Jakarta (ANTARA) - Markas Besar TNI menyiagakan pasukan Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara untuk mengevakuasi warga dari daerah-daerah pesisir yang rawan terdampak tsunami akibat gempa yang terjadi di wilayah Rusia.
"Sesuai dengan perintah Panglima TNI, TNI telah melakukan langkah-langkah cepat sebagai bagian dari kesiapsiagaan tanggap darurat," kata Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Kristomei menyampaikan bahwa pasukan dari komando distrik dan komando resor militer sudah diminta siaga bergabung dengan aparat Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan pemerintah daerah untuk mengamankan warga daerah pesisir jika diperlukan.
Selain itu, ia melanjutkan, TNI menyiapkan KRI dari beberapa Pangkalan TNI Angkatan Laut untuk membantu proses evakuasi warga dan pengantaran logistik jika dibutuhkan.
"Unsur TNI AU juga disiagakan untuk observasi udara dan dukungan mobilisasi cepat," kata Kristomei.
Kristomei tidak menjelaskan secara terperinci jumlah personel dan armada yang disiapkan TNI untuk menghadapi potensi dampak tsunami akibat gempa besar yang terjadi di wilayah Rusia.
Namun, dia memastikan bahwa seluruh pasukan TNI disiagakan sampai kawasan pesisir yang berpeluang terdampak tsunami dipastikan aman.
"TNI akan terus berkoordinasi dengan BMKG, BNPB, dan stakeholder terkait lainnya guna menjamin keselamatan masyarakat serta menjawab dinamika situasi secara cepat dan terukur," katanya.
Gempa dengan magnitudo 8,7 mengguncang Semenanjung Kamchatka di Rusia pada Rabu pagi. Gempa tersebut memicu terjadinya tsunami di bagian wilayah Kamchatka.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa bagian wilayah pesisir Papua, Maluku Utara, Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Utara berpeluang terkena imbasnya.
Baca juga: Otoritas Kamchatka cabut peringatan tsunami
Baca juga: Warga Gorontalo mengungsi ke perbukitan, antisipasi tsunami
Baca juga: Kemenpar imbau pelaku wisata ikuti arahan otoritas imbas gempa Rusia
Pewarta: Walda Marison
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.