Tinju berpotensi tambah lima medali emas pada hari terakhir

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Lima atlet tinju Indonesia berpotensi menambah lima medali emas pada hari terakhir, Jumat (19/12), cabang olahraga tersebut dipertandingkan di SEA Games 2025 Thailand, setelah menambah dua wakilnya untuk berlaga pada laga puncak tersebut.

Pada Rabu, dua nomor meraih kemenangan pada laga semifinal dan melaju ke babak final. Dua nomor ini adalah 51 kg putra atas nama Vicky Tahumil Junior dan 80 kg putra atas nama Maikhel Roberrd Muskita. Kedua petinju Indonesia ini menang meyakinkan dalam pertandingan di Chulalongkorn University Sports Center 4 Floor, Bangkok.

Vicky mengalahkan wakil Vietnam Nguyen Minh Cuong dengan skor 5-0, sementara Maikhel menaklukkan wakil Thailand Yomkhot Jakkapong dengan skor 4-1.

Dua nama ini menambah atlet tinju yang berlaga final, setelah sebelumnya sudah ada tiga wakil yang berlaga, yaitu Asri Udin (60 kg putra), Nabila Maharani (54 kg putri), dan Huswatun Hasanah (63 kg putri).

Pada perebutan medali emas, Vicky akan bertemu Panmot Thitisan dari Thailand. Tak hanya dia, tiga rekannya juga akan bertemu atlet tuan rumah, dimulai Asri yang melawan Ruamtham Sakda, Nabila yang akan menghadapi Chongprongklang Natnicha, dan Huswatun Hasanah yang sudah ditunggu Somnuek Thananya.

Satu-satunya atlet yang tak berhadapan dengan wakil tuan rumah adalah Maikhel, ketika dia akan menghadapi tantangan dari petinju asal Filipina, Marcial Eumir Felix, untuk membawa pulang medali tertinggi.

Sementara itu, di tengah pertarungan mendapatkan lima medali emas, tinju Indonesia sudah mendapatkan empat medali perunggu setelah empat wakilnya kalah pada laga semifinal.

Mereka yang mendapatkan empat perunggu adalah Israellah Athena Bonita Saweho (50 kg putri), Alfianita Kartika Manopo (57 kg putri), Jill Mandagie (57 kg putra), dan Maria Meisita Manguntu (60 kg putri).

Baca juga: Vicky Tahumil tambah peluang medali untuk Indonesia dari cabang tinju

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |