Jakarta (ANTARA) - Tim Woodball Indonesia mencatat prestasi gemilang dengan menyabet gelar juara umum Malaysia Open Woodball Championship 2025 di Penang, Malaysia, Senin.
Indonesia meraih total 11 medali yang terdiri atas enam medali emas, satu medali perak, dan empat medali perunggu.
Kunci utama di balik kesuksesan ini adalah program pemusatan latihan nasional (pelatnas) mandiri yang diselenggarakan secara disiplin dan intensif sejak awal Juli. Fokus kami tidak hanya pada teknik dan fisik, tetapi juga pada penguatan mentalitas juara dan strategi bertanding yang adaptif,” kata Direktur Pelatnas Tim Woodball Indonesia Fendi Jonathan, dikutip dari keterangan resmi, Senin.
Keberhasilan dua kali lipat dari target menjadi bukti efektivitas program pembinaan dan persiapan menuju SEA Games Thailand 2025.
Menurut Fendi yang juga Sekretaris Jenderal PB IWbA, keberhasilan di Malaysia Open memberikan validasi atas investasi waktu, tenaga, dan sumber daya yang dilakukan.
"Ini bukan sekadar kemenangan, ini adalah penegasan. Kami melihat konsistensi performa atlet dari babak kualifikasi hingga partai final. Mentalitas mereka di poin-poin krusial sangat teruji. Data dari setiap pukulan dan setiap pertandingan di sini akan kami analisis mendalam untuk menyusun program latihan yang lebih spesifik guna menambal celah dan mengasah keunggulan sebelum berangkat ke SEA Games,” kata Fendi melanjutkan.
“Solidaritas antara atlet senior dan junior yang terjalin selama pelatnas menjadi kekuatan kami. Fokus kami berikutnya adalah menjaga ritme ini, karena perjalanan sesungguhnya baru saja dimulai,” kata Amelya.
Tim Woodball Indonesia dijadwalkan kembali ke Tanah Air sebelum tampil di Singapore Open pada 1–4 Agustus, yang menjadi bagian dari rangkaian persiapan menuju SEA Games Thailand 2025.
Baca juga: Indonesia targetkan empat emas pada Kejuaraan Woodball Asia 2025
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
