Chengdu (ANTARA) - Pembukaan jalan tol pertama yang secara langsung terhubung dengan Lembah Jiuzhai di Provinsi Sichuan, China barat daya, pada Senin (29/9) telah memangkas waktu tempuh dari Chengdu, ibu kota provinsi itu, ke Situs Warisan Dunia Unesco tersebut menjadi hanya empat jam.
Jalan tol G8513, yang membentang sekitar 246 kilometer (km) dari Lembah Jiuzhai hingga Kota Mianyang di Sichuan memiliki dua lajur di setiap arah dan dirancang untuk dilalui kendaraan dengan kecepatan 80 km per jam.
Menurut para pengembang, tol itu dibangun di sebelah barat laut Sichuan, wilayah dataran tinggi yang dingin dengan medan yang kompleks. Pembangunannya mengikuti prinsip perlindungan lingkungan secara maksimal, kerusakan ekologis seminimal mungkin, dan restorasi alam secara optimal, menghindari penggalian dan penimbunan yang berlebihan serta mengurangi penggunaan lahan.
Mengakhiri ketiadaan jalan tol di wilayah Pingwu dan wilayah Otonom etnis Qiang Beichuan di Mianyang, G8513 juga akan berfungsi sebagai koridor utama yang menghubungkan Sichuan dengan Provinsi Gansu, Provinsi Qinghai, dan Daerah Otonom Uighur Xinjiang.
Lembah Jiuzhai, yang juga diketahui sebagai Taman Nasional Jiuzhaigou, terkenal dengan air terjunnya yang spektakuler, hutan yang rimbun, danau dataran tinggi yang tenang, dan formasi batuan karst yang unik.
Terletak di pegunungan di tepi timur Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, lembah tersebut merupakan salah satu destinasi wisata paling terkenal di China.
Jumlah wisatawan yang mengunjungi Lembah Jiuzhai telah melonjak pesat dalam beberapa tahun terakhir, menurut Wakil Direktur Administrasi Jiuzhaigou Guo Xiaomin. Taman nasional itu telah menerima 5,075 juta kunjungan sepanjang tahun ini atau meningkat 26,81 persen dibandingkan tahun sebelumnya, termasuk 296.000 kunjungan wisatawan mancanegara, naik 52,51 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Jalan tol tersebut juga memudahkan akses wisatawan menuju Kuil Bao'en, sebuah lokasi yang ditampilkan dalam gim video role-playing AAA populer asal China "Black Myth: Wukong" yang telah dikenal secara internasional.
Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.