Jakarta (ANTARA) - Tim nasional esports Indonesia nomor FC Online harus puas dengan medali perunggu setelah menelan dua kekalahan pada babak Winners Final dan Losers Final SEA Games 2025 Thailand, Minggu.
Bertanding di Sala Phra Kieo, Chulalongkorn Unversity, Bangkok, tim yang diperkuat oleh Mohammad Ega Rahmaditya, Dwiga Meyza Arnandha, dan Muhammad Dzaky Firdaus, harus mengakui kehebatan tuan rumah pada babak Winners Final.
Tim FC Online Indonesia, yang menjadi pemuncak fase Grup B setelah mengalahkan Vietnam dan Myanmar, sempat unggul 0-2 dalam pertandingan berformat best of five atau mencari tiga kemenangan lebih dulu tersebut.
Namun, Thailand bangkit mengejar ketertinggalan untuk kemudian menyamakan kedudukan, lalu merebut kemenangan dengan 3-2.
Hasil tersebut membuat Thailand melaju ke babak Grand Final. Sementara, Indonesia harus berjibaku di babak Losers Final berhadapan dengan Vietnam untuk mendapatkan tempat di Grand Final.
Baca juga: Bouldering jadi pekerjaan rumah panjat tebing Indonesia
Tim FC Online Indonesia tak mampu mengulang kemenangan pada fase grup. Sebaliknya, Vietnam bermain agresif untuk unggul 2-0.
Dwiga dkk kemudian berupaya mengejar 1-2. Namun, tim Negeri Paman Ho itu membalaskan kekalahan fase grup dari tim Merah Putih dengan skor sama 3-1.
Hasil tersebut membuat tim FC Online harus puas dengan medali perunggu. Sementara, emas diraih tuan rumah, dan perak dibawa pulang oleh Vietnam.
Indonesia masih memiliki amunisi untuk mempertahankan predikat juara umum dalam tiga nomor lainnya, yakni Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) putra, MLBB putri, dan Free Fire dengan dua tim yang akan diturunkan.
Timnas MLBB putri telah memastikan tempat di babak playoff SEA Games 2025 dengan dua kemenangan pada fase grup. Sementara, MLBB putra sudaqh lebih dulu melaju ke babak playoff, dan akan memulai perjuangan esok Senin (15/12).
Tim Fire Fire akan mulai bertanding pada Rabu (17/12).
Baca juga: Basral Graito bawa pulang emas SEA Games lewat kemenangan dramatis
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































