Jakarta (ANTARA) - TikTok menyatakan komitmen untuk terus memperkuat keamanan platform untuk menciptakan pengalaman digital yang lebih aman, positif, dan bertanggung jawab, bagi seluruh pengguna terutama bagi remaja.
Head of Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia Hilmi Adrianto dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis menyatakan berbagai inisiatif telah dilakukan sepanjang 2025 yang mencakup penguatan kebijakan, pembaruan fitur keamanan, perluasan edukasi publik, hingga kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
“Keamanan pengguna selalu menjadi prioritas kami. Keamanan digital tidak hanya sekadar menghapus konten berbahaya, tetapi juga memastikan seluruh pengguna, termasuk remaja, dapat berkreasi, terhubung, dan mengekspresikan diri dalam ruang digital yang aman dan positif," ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya terus memperkuat perlindungan melalui penegakan kebijakan, sistem moderasi berlapis, edukasi literasi digital, serta perluasan kolaborasi dengan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan untuk merespons tantangan di ruang digital yang terus berkembang.
Melalui pendekatan kolaboratif yang transparan, pihaknya terus memperkuat pengelolaan keamanan platform secara menyeluruh lewat berbagai inisiatif, mulai dari edukasi keamanan digital bagi pengguna muda, peningkatan kewaspadaan publik, hingga penguatan kebijakan serta penegakan terhadap konten berisiko.
Terkait upaya penegakan terhadap konten berisiko, Hilmi mengungkapkan di semester pertama 2025, TikTok telah menghapus lebih dari 424 ribu konten terkait perjudian, di mana lebih dari 99 persen dihapus sebelum dilaporkan oleh pengguna. Selain itu, juga menghapus sekitar 1,6 juta komentar yang mempromosikan perjudian di dalam platform.
TikTok menghapus lebih dari 25 juta konten yang melanggar Panduan Komunitas, termasuk 232 ribu konten terkait penipuan. Dari jumlah tersebut, 94 persen berhasil ditindak secara proaktif oleh sistem moderasi TikTok sebelum dilaporkan oleh pengguna, selain itu menghapus lebih dari 180 ribu iklan berbayar yang mengandung unsur penipuan dari platform.
Baca juga: TikTok perkenalkan dua fitur baru untuk berbagi konten antar pengguna
Sepanjang Januari – Juni 2025, lanjut Hilmi Tokopedia dan TikTok Shop menolak sekitar 250.000 pendaftaran akun penjual yang tidak memenuhi standar kepatuhan platform, serta meninjau lebih dari 787.000 laporan pengguna terkait dugaan pelanggaran kebijakan pada konten video pendek dan sesi LIVE.
Menanggapi hal tersebut Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Komdigi Mediodecci Lustarini menyatakan langkah TikTok dalam menjaga keamanan platform dan pengguna sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan ruang digital yang aman bagi masyarakat.
"Kami mengapresiasi upaya TikTok dalam menghadirkan edukasi, perlindungan, dan transparansi kepada publik. Kolaborasi lintas pihak sangat penting untuk menjaga ruang digital tetap aman dan positif,” ujarnya saat kegiatan "Kilas Balik Upaya TIkTok Melindungi Pengguna Sepanjang 2025".
Baca juga: Media sosial menjadi referensi utama mencari informasi liburan
Baca juga: Kiat menjaga kesehatan mental dari derasnya paparan media sosial
Pewarta: Subagyo
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































