Tiga kampus di Aceh buka dapur umum, sediakan 500 porsi makanan/hari

2 hours ago 1
Dapur umum di Syiah Kuala menyediakan hingga 500 porsi makan per hari, baik untuk mahasiswa, juga warga yang terdampak

Jakarta (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala (USK), Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, hingga Universitas Al-Muslim Bireuen, membuka posko dapur umum sejak 30 November 2025 bagi mahasiswa yang terdampak dengan menyediakan 500 porsi makanan per hari.

"Dapur umum di Syiah Kuala menyediakan hingga 500 porsi makan per hari, baik untuk mahasiswa, juga warga yang terdampak," kata Rektor USK Marwan melalui keterangan di Jakarta, Senin.

Marwan mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) untuk melakukan pendataan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa terdampak, serta segera mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah kenaikan harga dan keterbatasan akses memasak.

"Untuk mendukung proses pemulihan, USK juga menetapkan masa libur kuliah sementara hingga 13 Desember 2025. Kami menggerakkan fungsi pengabdian kepada masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Kemdiktisaintek-Polmed penanganan bencana Sumut, susu bayi diperlukan

Menurut Marwan, hal ini merupakan respons kolaborasi yang baik antara perguruan tinggi dan Kemdiktisaintek dalam rangka penanggulangan bencana di sejumlah wilayah terdampak di Sumatera.

"Mudah-mudahan ini bisa kita lakukan dengan baik pada masa tanggap darurat hingga masa rehabilitasi serta rekonstruksi bencana," ucap Marwan.

Sementara Rektor ISBI Aceh Wildan mengatakan kampusnya mengoperasikan dapur umum dengan menyediakan makanan dua kali sehari serta posko tanggap darurat.

Adapun Ketua Satgas Bencana Universitas Al-Muslim Afkar menyampaikan kampusnya juga membuka dapur umum yang melayani mahasiswa terdampak, terutama mereka yang masih terputus komunikasi dengan keluarga.

Baca juga: Stella tegaskan kolaborasi kampus jadi kunci tangani bencana Sumatera

Terpisah, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan kehadiran akademisi, peneliti, dan mahasiswa, di lapangan menjadi wujud ilmu, teknologi, dan inovasi, harus bekerja untuk masyarakat, khususnya dalam situasi darurat seperti yang terjadi di Sumatera.

Maka dari itu, pihaknya menyiapkan sebanyak 28 posko bencana perguruan tinggi dan 11 perguruan tinggi pendukung dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat Tanggap Darurat Bencana.

"Kami memastikan seluruh sumber daya perguruan tinggi bergerak cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran," ucap Mendiktisaintek Brian Yuliarto.

Baca juga: Gotong royong "Kampus Berdampak" untuk warga Sumatera yang terdampak

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |