Bangkok (ANTARA) - Thailand akan memanfaatkan festival budaya, perayaan hari besar, dan promosi yang ditargetkan untuk menarik lebih banyak pengunjung dari China seiring dengan upaya negara Asia Tenggara itu untuk menghidupkan kembali pasar pariwisata inbound terbesarnya.
Chuwit Sirivajjakul, Direktur Eksekutif Otoritas Pariwisata Thailand (Tourism Authority of Thailand/TAT) untuk kawasan Asia Timur, menyoroti bahwa China masih menjadi pasar utama yang paling penting bagi industri pariwisata Thailand.
Dengan 2025 menandai peringatan 50 tahun berdirinya hubungan diplomatik antara Thailand dan China, TAT secara aktif memanfaatkan kesempatan ini untuk promosi bertema, kata Chuwit kepada Xinhua dalam sebuah wawancara eksklusif baru-baru ini.
Inti dari dorongan akhir tahun ini adalah "Bulan Nihao", sebuah perayaan khusus yang secara strategis bertepatan dengan Festival Pertengahan Musim Gugur mendatang dan liburan Hari Nasional selama satu pekan di China, yang merupakan periode puncak perjalanan bagi wisatawan China.
Sebuah acara besar dijadwalkan akan dimulai di Bangkok pada 6 Oktober, dengan menghadirkan tamu-tamu selebriti yang akan berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran budaya, seperti membuat kue bulan, membuat lampion, dan lokakarya kaligrafi, bersama dengan para pejabat Thailand dan China.
Chuwit menggarisbawahi fokus kuat TAT pada pemasaran digital dan keterlibatan langsung antarmasyarakat untuk menghasilkan kegembiraan dan mengembangkan cerita perjalanan yang autentik.
Selain festival tersebut, Thailand juga menawarkan keuntungan praktis melalui kampanye "Keistimewaan Paspor China", yang memberikan diskon eksklusif di peritel, restoran, dan pasar swalayan yang berpartisipasi.
Pada saat bersamaan, TAT telah menjalin kemitraan dengan platform perjalanan daring utama China, di mana para wisatawan dapat menemukan promosi khusus untuk penerbangan, hotel, restoran, dan paket wisata.
Untuk mengatasi masalah keamanan, Thailand telah meluncurkan program sertifikasi "Stempel Thailand Tepercaya" untuk memperkuat kepercayaan pada standar pariwisatanya.
Stempel itu akan menandai hotel dan layanan bersertifikat di platform perjalanan China, sehingga wisatawan dapat membuat pilihan yang tepat, jelas Chuwit.
Terkait pariwisata regional, Chuwit menggarisbawahi tren perjalanan darat yang terus meningkat, seperti perjalanan dengan kereta, feri, dan berkendara sendiri.
Pejabat pariwisata itu juga menekankan keuntungan dari kebijakan bebas visa bagi warga negara Thailand dan China, dengan menyatakan pariwisata kini benar-benar dua arah dan merupakan situasi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
Lebih lanjut, dia menekankan sambutan hangat yang dapat dirasakan oleh wisatawan China di Thailand.
"Masyarakat Thailand akan memperlakukan wisatawan China seperti sahabat", yang mewujudkan semangat pepatah, 'China dan Thailand adalah satu keluarga'," tambahnya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.