Telkom target spin-off bisnis wholesale fiber fase dua rampung 2026

2 hours ago 5
persetujuan pemisahan bisnis dan aset ini memperkuat agenda transformasi membangun struktur usaha yang lebih fokus dan tangkas

Jakarta (ANTARA) - PT Telkom Indonesia Persero Tbk (kode saham: TLKM) menargetkan pemisahan (spin-off) bisnis dan aset wholesale fiber connectivity dari Telkom kepada PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) atau InfraNexia untuk fase kedua tuntas sepenuhnya pada 2026.

Adapun total nilai aset wholesale fiber connectivity yang dialihkan mencapai Rp90 triliun. Sebelumnya pada Jumat (12/12), spin-off sebagian bisnis dan aset tersebut sudah mendapatkan persetujuan pemegang saham independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Direktur Utama Telkom Dian Siswarini dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, menyampaikan bahwa persetujuan atas pemisahan bisnis dan aset ini memperkuat agenda transformasi perseroan untuk membangun struktur usaha yang lebih fokus dan tangkas.

Lebih lanjut, inisiatif pemisahan sebagian bisnis dan aset wholesale fiber connectivity menjadi entitas baru merupakan bagian dari strategi transformasi TLKM 30 untuk menegaskan komitmennya dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem konektivitas digital yang merata di Indonesia.

InfraNexia, catat perseroan, juga diproyeksikan menjadi penggerak pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan melalui optimalisasi aset infrastruktur dan peningkatan kualitas layanan infrastruktur digital.

Setelah fase spin-off pertama, InfraNexia akan memiliki lebih dari 50 persen dari total infrastruktur jaringan fiber Telkom yang meliputi segmen access, aggregation, backbone, serta infrastruktur pendukung lainnya.

Melalui aksi korporasi ini, perseroan menjelaskan bahwa InfraNexia akan lebih fokus dalam mengembangkan bisnis fiber, meningkatkan efisiensi biaya operasional dan investasi, serta membuka peluang untuk network sharing dan kemitraan strategis untuk menciptakan nilai tambah yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.

Perseroan menyampaikan, kehadiran InfraNexia merupakan wujud dari komitmen Telkom dalam mendukung agenda transformasi jangka panjang BUMN sebagaimana arah kebijakan nasional dan amanah dari Danantara untuk meningkatkan efisiensi serta memberikan kontribusi maksimal bagi negara.

Potensi pasar yang besar dan ruang ekspansi yang luas di berbagai sektor memerlukan dukungan konektivitas digital. Hal ini memberikan peluang besar bagi InfraNexia sebagai penyedia infrastruktur konektivitas utama di Indonesia.

Secara keseluruhan, Telkom menegaskan komitmennya untuk melanjutkan langkah transformasi jangka panjang melalui empat pilar strategis dalam strategi TLKM 30, di mana pembentukan InfraNexia sebagai entitas pengelola aset infrastruktur masuk di dalam pilar ketiga yakni unlocking value atas portofolio infrastruktur digital TelkomGroup.

Adapun pilar lain dalam transformasi antara lain peningkatan keunggulan operasional dan layanan, penguatan tata kelola, serta optimalisasi efisiensi modal; konsolidasi dan penataan portofolio bisnis; serta penegasan transisi Telkom menuju entitas strategic holding untuk menciptakan nilai jangka panjang.

Baca juga: RUPSLB PT Telkom setujui pergantian komisaris dan direksi

Baca juga: Telkom: Pemulihan pelayanan telekomunikasi di Sumatera capai 80 persen

Baca juga: Telkom pastikan layanan WiFi gratis di posko bencana Sumatera

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |