Syarat dan tata cara taubat nasuha yang benar dan sah dalam Islam

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Dalam perjalanan hidup seorang Muslim, pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa, hingga ingin memperbaiki diri dan memohon ampun kepada Allah SWT.

Dengan kondisi tersebut, salah satu amalan yang bisa dilakukan dan diajarkan dalam ajaran Islam adalah taubat nasuha.

Amalan ini menjadi bagian dalam menjalani ibadah dan menjaga hubungan umat Muslim dengan Allah SWT.

Taubah nasuha adalah memohon ampunan dan taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, tulus, dan komitmen untuk tidak kembali pada perbuatan dosa.

Istilah taubat nasuha berasal dari kata Arab "nashaha" yang berarti bersih atau murni. Sementara, kata taubat dari kata "taba", "yatubu", dan "taubah", yang berarti kembali ke jalan yang benar.

Taubat nasuha bisa dipahami sebagai bentuk pengembalian diri dari perbuatan dosa atau maksiat, menuju jalan yang diridhai Allah SWT, dengan keadaan hati yang benar-benar menyesal dan bertekad tidak akan mengulangi kesalahan tersebut.

Taubat nasuha juga tidak dilakukan karena alasan duniawi, melainkan karena semata-mata takut kepada Allah SWT dan keinginan memperoleh keridhaan-Nya.

Syarat taubat nasuha yang sah

Berbeda dengan taubat biasa, berikut syarat-syarat agar taubat nasuha agar diterima dan diampuni oleh Allah SWT:

1. Menyesali perbuatan dosa

Seorang umat Muslim harus merasa sedih, benar-benar menyesali, dan mengakui segala dosa atas kesalahan yang dilakukannya.

2. Berhenti dari perbuatan dosa

Tidak cukup hanya menyesali dalam hati, tetapi juga menghentikan perbuatan yang dilarang hingga menimbulkan dosa tersebut.

3. Bertekad untuk tidak mengulangi

Umat Muslim harus memiliki komitmen dan janji yang kuat untuk tidak melakukan kembali perbuatan salah tersebut.

4. Kembalikan hak orang lain

Apabila perbuatan salah dan dosa ada sangkut paut dengan hak orang lain, hak tersebut harus dikembalikan, diganti, dan meminta maaf kepada orang yang berkaitan.

5. Dalam kondisi beragama Islam dan ikhlas

Taubat nasuha hanya berlaku bagi seorang Muslim dan melakukannya dengan ikhlas. Bukan dilakukan karena paksaan atau kepentingan duniawi, bahkan dalam keadaan kekafiran.

Kapan taubat nasuha dapat dilakukan?

Pelaksanaan taubat nasuha tidak dibatasi oleh waktu tertentu, akan tetapi mesti disegerakan dan usahakan tidak ditunda.

Jika umat Muslim sadar akan dosanya, dapat segera mengucapkan "istighfar" terlebih dahulu dan berniat untuk tidak mengulanginya.

Kemudian, lakukan shalat sunnah taubat nasuha. Shalat dilakukan sebanyak dua rakaat dan secara munfarid (sendiri).

Waktu shalat sunnah taubat nasuha tidak boleh dilakukan pada waktu larangan, seperti setelah subuh hingga matahari terbit, matahari terbit hingga naik sedikit, sebelum Dzuhur, setelah Ashar, dan matahari terbenam hingga tenggelam seluruhnya.

Sehingga, menurut sebagian ulama berpendapat bahwa waktu yang baik untuk melaksanakan shalat taubat nasuha pada malam hari (qiyamullail). Selain itu, waktu tersebut dapat membuat lebih khusyu dan tenang dalam menjalani ibadah.

Cara shalat sunnah taubat nasuha

Tata cara melaksanakan shalat taubat nasuha sama seperti shalat sunnah biasanya. Perbedaannya hanya pada bacaan niatnya saja.

Sebelum shalat sunnah, baca niat shalat taubat nasuha secara lisan atau dalam hati. Berikut bacaan niat shalat taubat nasuha:

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Usolli sunnata taubati rak’ataini lillahi ta’ala

Artinya: "Aku niat shalat sunat taubat dua rakaat karena Allah ta'ala

Kemudian, dilanjutkan membaca surah Al-Fatihah dan surat pendek pada rakaat pertama dan rakaat kedua. Lalu diakhiri dengan duduk tahiyyat akhir dan salam.

Setelah selesai shalat, umat Muslim dapat melakukan dzikir, beristigfar, baca doa sesudah shalat taubat nasuha, dan memohon ampun kepada Allah SWT.

Baca juga: Panduan tata cara shalat sunnah Rebo Wekasan 20 Agustus 2025

Baca juga: Bolehkah shalat taubat dilakukan berjamaah? Ini penjelasan hukumnya

Baca juga: Waktu terbaik untuk tunaikan shalat taubat

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |