Jakarta (ANTARA) - Kekurangan zat besi bisa mempengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan haid berlangsung lebih berat dan lebih lama.
Dokter Manjusha Goel selaku konsultan utama di Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit CK Birla di India menjelaskan kaitan kekurangan zat besi dengan siklus menstruasi.
Sebagaimana dikutip dalam siaran Hindustan Times pada Kamis (11/2), dia menyampaikan bahwa penurunan kadar zat besi akan menurunkan kapasitas pengangkutan oksigen dalam darah, yang mempengaruhi keseimbangan hormon.
"Kekurangan ini dapat mengganggu keseimbangan hormon normal dan melemahkan fungsi otot rahim, yang keduanya penting untuk mengatur aliran menstruasi," katanya.
Dia mengatakan, perempuan yang kekurangan zat besi berpeluang mengalami menstruasi yang lebih berat atau lebih lama karena kadar zat besi yang rendah dapat mengubah kadar prostaglandin.
"Hal ini dapat menyebabkan pengelupasan lapisan endometrium berlangsung lebih lama," katanya.
"Selain itu, kekurangan zat besi kronis dapat melemahkan fungsi trombosit dan proses pembekuan darah, yang selanjutnya membuat pendarahan menstruasi berlebihan," katanya.
Baca juga: Penyebab perdarahan berat menstruasi berat dan cara mengatasinya
Dokter Goel mengatakan bahwa siklus menstruasi yang berkepanjangan atau berat juga dapat menyebabkan kekurangan zat besi pada perempuan.
Kesimpulannya, kekurangan zat besi dapat membuat periode menstruasi menjadi lebih lama dan periode menstruasi yang berkepanjangan bisa menyebabkan kekurangan zat besi.
"Ini pada dasarnya mengaktifkan siklus yang berbahaya, di mana masing-masing memengaruhi yang lain," kata dokter Goel.
Siklus menstruasi yang berkepanjangan berpengaruh pada kesehatan perempuan, dapat menimbulkan kelelahan sampai penurunan kekebalan tubuh.
"Kehilangan darah terus-menerus dapat menurunkan kadar feritin, menyebabkan kelelahan, pusing, dan penurunan kekebalan tubuh, kerontokan rambut, dan memperburuk ketidakteraturan menstruasi," dokter Goel menjelaskan.
Baca juga: Kenali gejala-gejala kekurangan zat besi
Guna mengatasi siklus berbahaya yang melibatkan kekurangan zat besi, dokter Goel menyarankan kaum perempuan untuk berupaya mendeteksi masalah sejak dini dengan memperhatikan siklus menstruasi mereka.
Menurut dia, perempuan yang mengalami menstruasi berkepanjangan atau sangat deras sebaiknya menjalani pemeriksaan untuk mengetahui apakah dia kekurangan zat besi, termasuk tes serum feritin dan hemoglobin.
Ia mengatakan, kekurangan zat besi dapat dicegah dan diatasi dengan mengonsumsi suplemen zat besi, menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang, dan mengatasi masalah mendasar seperti fibroid, gangguan tiroid, atau ketidakseimbangan hormon.
Baca juga: Jangan abaikan, tubuh tunjukkan sinyal ketika kekurangan zat besi
Baca juga: Penyebab perut kembung saat menstruasi dan kiat untuk mencegahnya
Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































