Survei BI indikasikan penyaluran kredit baru di triwulan II meningkat

1 month ago 15
hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru triwulan II 2025 sebesar 85,22 persen

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) melalui hasil Survei Perbankan mencatat bahwa penyaluran kredit baru pada triwulan II 2025 terindikasi meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, meski lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama tahun 2024.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru triwulan II 2025 sebesar 85,22 persen.

Nilai SBT permintaan kredit baru itu lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2025 yang sebesar 55,07 persen. Namun, lebih rendah dari SBT 89,11 persen pada triwulan II 2024.

Lebih lanjut, BI mencatat bahwa pertumbuhan permintaan kredit baru tersebut didorong oleh kredit modal kerja dengan SBT 88,34 persen dan kredit investasi dengan SBT 77,54 persen.

Sedangkan kredit konsumsi terindikasi sedikit lebih rendah pada triwulan II 2025 dengan SBT 57,76 persen, dibandingkan triwulan sebelumnya dengan SBT 59,25 persen.

Selanjutnya pada triwulan III 2025, penyaluran kredit baru diprakirakan tetap tumbuh dengan nilai SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 81,71 persen.

Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada triwulan III 2025 sama dengan periode sebelumnya, yaitu kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi

Terkait dengan kebijakan penyaluran kredit, standar penyaluran kredit pada triwulan II 2025 diindikasikan lebih berhati-hati dibandingkan triwulan I 2025, tecermin dari Indeks Lending Standard (ILS) yang positif sebesar 0,08.

“Kebijakan penyaluran kredit yang lebih berhati-hati antara lain terdapat pada aspek plafon kredit, premi kredit berisiko, agunan dan persyaratan administrasi,” kata Ramdan.

Adapun pada triwulan III 2025, standar penyaluran kredit diprakirakan relatif sama dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dengan ILS sebesar 0,02.

Baca juga: BI imbau bank tingkatkan kredit agar dukung pertumbuhan ekonomi RI

Baca juga: BI: Bank cenderung tempatkan dana pada surat berharga ketimbang kredit

Baca juga: BI: Insentif KLM capai Rp376 triliun hingga minggu pertama Juli 2025

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |