Doha (ANTARA) - Bentrokan bersenjata antara kelompok minoritas Druze dengan suku Badui di Suwayda, Suriah selatan, telah berhenti, demikian menurut Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Suriah Nour Al-Din Al-Baba.
"Menyusul usaha intensif Kementerian Dalam Negeri untuk mengimplementasikan kesepakatan gencatan senjata dan mengirimkan pasukannya ke wilayah utara dan barat Provinsi Suwayda, milisi suku telah meninggalkan Kota Suwayda dan bentrokan di wilayah kota telah berhenti," menurut pernyataan jubir kementerian, dikutip Syria TV.
Pekan lalu, kelompok Badui bersenjata menyerang sejumlah pemukiman Druze di Provinsi Suwayda, sehingga menimbulkan bentrokan dengan pasukan bela diri Druze.
Kementerian Pertahanan Suriah menyatakan bahwa lebih dari 30 orang tewas dan 100 lainnya terluka dalam bentrokan tersebut, termasuk di antaranya 20 tentara yang mendukung pemerintahan peralihan Suriah.
Kementerian Dalam Negeri Suriah pada Selasa (15/7) menyatakan bahwa Angkatan Darat beserta Kementerian Dalam Negeri Suriah mengerahkan pasukan ke Suwayda untuk membersihkan kota tersebut dari faksi bersenjata ilegal.
Setelah itu, mereka mulai menarik peralatan militer berat dari Suwayda menuju Damaskus, serta menyerahkan area permukiman kepada pengawasan pasukan keamanan dalam negeri.
Namun demikian, militer Zionis Israel malah meluncurkan serangan militer terhadap angkatan bersenjata Suriah.
Israel berdalih serangan tersebut dilancarkan demi melindungi komunitas Druze di Suriah yang mereka klaim memiliki ikatan erat dengan kaum Druze di Israel, adanya serta hubungan historis yang terjalin di antara mereka.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA
Baca juga: RI kecam serangan Israel ke Suriah, serukan perdamaian di Suwayda
Baca juga: PBB peringatkan dampak konflik Iran-Israel terhadap Suriah
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.