Washington (ANTARA) - Iran menanyakan kemungkinan pencabutan sanksi terhadap mereka, kata Presiden AS Donald Trump pada Jumat.
"Iran bertanya apakah sanksi tersebut dapat dicabut. Iran dibebani sanksi AS yang sangat berat, dan itu sangat menyulitkan mereka untuk melakukan apa yang ingin mereka lakukan," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
"Saya siap untuk mendengarnya, dan kita akan lihat apa yang terjadi, tetapi saya akan terbuka untuk itu," imbuhnya.
AS akan mempertahankan keadaan darurat nasional yang terkait Iran sejak 1979, setidaknya selama satu tahun lagi setelah 14 November, menurut perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump yang akan dirilis pada hari itu.
Pekan lalu, Departemen Keuangan AS mengumumkan bahwa Wakil Menteri Keuangan AS untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan John Hurley akan melakukan perjalanan ke Israel, Uni Emirat Arab, Turki, dan Lebanon untuk berkoordinasi dengan sekutu guna menegakkan sanksi PBB dan mendorong tekanan maksimum Washington terhadap Iran.
Pada akhir Agustus, negara-negara E3 -- Inggris, Prancis, dan Jerman -- memberi tahu Dewan Keamanan PBB tentang dimulainya mekanisme untuk memulihkan sanksi internasional terhadap Iran yang dicabut berdasarkan kesepakatan nuklir 2015.
Pada September, dewan tersebut gagal mengadopsi rancangan resolusi yang akan memperpanjang keringanan sanksi bagi Iran.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Iran sebut isu nuklir jadi satu-satunya fokus pembicaraan dengan AS
Baca juga: Menlu Iran Sebut Tak Ada Dasar Positif Berinteraksi dengan Washington
Penerjemah: Katriana
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































