Steenis rebut juara PFL setelah mencetak kuncian leher atas Eblen

2 months ago 17

Jakarta (ANTARA) - Petarung kelas menengah Professional Fighters League (PFL) Costello van Steenis merebut gelar juara kelas menengah (83,9 kg) PFL setelah mencetak kuncian leher atas Johnny Eblen di GrandWest Arena, Cape Town, Afrika Selatan.

"Tidak ada yang sekuat Johnny pada ronde pertama dan kedua. Ia adalah pria terkuat yang pernah berlatih bersama saya, namun, semua orang memiliki tenaga. Begitu juga saya," kata Costello van Steenis dalam laporan laman MMA Fighting yang dipantau di Jakarta, Minggu.

Permainan gulat dan tekanan tanpa henti dari Eblen terlihat jelas pada ronde pembuka, saat ia meningkatkan ritme pertandingan sebelum menyeret Steenis ke atas kanvas.

Pada ronde pertama, Eblen menghujani Steenis dengan pukulan ke arah punggung saat ia menekan sang penantang gelar, sementara ronde berikut, ia mengincar kuncian rear-naked choke, sebuah pertanda yang ironis tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Keadaan mulai berbalik pada ronde ketiga saat Steenis mampu mempertahankan laga di posisi stand-up dan mengembangkan permainan striking-nya.

Eblen kembali menggunakan teknik gulatnya untuk memperlambat laju Steenis dan menjaga aksi ini tetap dalam jarak dekat. Namun, pada ronde keempat, Steenis jelas mulai mendapatkan keunggulan.

Sebuah tendangan rendah yang keras mampu menjatuhkan Eblen ke atas kanvas dan di akhir ronde, Steenis menghujani Eblen dengan serangan ke arah punggung pada detik-detik akhir.

Baca juga: McGregor klaim jalani program anti-doping persiapan UFC Gedung Putih

Eblen berhasil menahan Steenis pada ronde kelima, namun ia terlihat melambat, dan saat itu Steenis menemukan kesempatan untuk membalikkan keadaan dan meraih punggung Eblen.

Sang penantang menyarangkan kuncian rear-naked choke dan walau Eblen berusaha keras untuk bertahan sampai bel akhir pertandingan berbunyi, ia akhirnya terkulai lemas dan memaksa wasit untuk menengahi dan menghentikan laga.

Steenis meraih sebuah kuncian leher di menit-menit akhir atas Eblen yang sebelumnya tak terkalahkan dengan 16 kemenangan. Steenis mengakui bahwa lawannya sangat kuat, bahkan belum ada lawan sekuat Eblen pada ronde pertama dan kedua. Namun, ia juga memiliki kekuatan untuk menyerang balik.

"Saya memberikan hidup saya untuk hal ini. Dua belas tahun dalam bisnis profesional, memulai dari usia yang sangat muda, membuat beberapa kesalahan, 16-3, namun jika Anda melihat tiga kekalahan itu, itu terlalu dini bagi saya."

Ia melanjutkan, "Saya melawan para legenda. Baiklah, saya kira saya adalah seorang legenda sekarang, bukan?"

Kekalahan itu merupakan pertama bagi Eblen dan menghentikan empat kemenangan beruntun dalam perebutan gelar. Bagi Steenis, ia kini telah meraih tiga kemenangan beruntun, dan akhirnya dapat meraih sabuk juara setelah menjadi atlet profesional lebih dari satu dekade yang lalu.

Baca juga: Jones ingin hadapi siapa pun juara kelas berat saat UFC Gedung Putih

Baca juga: Holloway ingin tampilkan gaya khasnya saat lawan Poirier di UFC 318

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |