Pacitan, Jatim (ANTARA) - Sebanyak 100 siswa baru Sekolah Rakyat di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Senin mengawali hari pertama masuk sekolah dengan menjalani tes fisik dan pemeriksaan kesehatan.
Kegiatan ini menjadi bagian awal masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) menjelang tahun ajaran 2025/2026.
Usai kegiatan fisik, para siswa menjalani pemeriksaan kesehatan meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, pengecekan tekanan darah, jantung, mata, telinga, hingga kesehatan gigi.
Sejumlah orang tua tampak turut mendampingi anak-anak mereka selama proses berlangsung di eks Gedung Diklat BKPSDM Pacitan.
Sejumlah siswa Sekolah Rakyat menjalani pemeriksaan kesehatan dalam rangka MPLS di eks Gedung Diklat BKPSDM Pacitan, Jawa Timur, Senin (14/7/2025). (ANTARA/HO - Edwin)Plt Kepala Dinas Sosial Pacitan, Khemal Pandu Pratikna, mengatakan tes kebugaran dan kesehatan menjadi syarat penting karena para siswa nantinya akan tinggal di asrama.
"Tes ini diperlukan sebagai bagian dari persiapan mereka menjalani kehidupan di lingkungan sekolah yang menyatu, termasuk di asrama," ujarnya.
MPLS Sekolah Rakyat ini merupakan program nasional yang dilaksanakan serentak di 100 titik di seluruh Indonesia, dengan pembukaan dilakukan secara daring oleh Menteri Sosial RI.
Analisa Kebijakan Kementerian Sosial RI, Rinto Indratmoko, menyebutkan bahwa MPLS bukan sekadar pengenalan lingkungan, namun juga bertujuan menggali potensi dan minat siswa sejak dini.
“Dengan begitu, kita bisa mengetahui bakat dan kemampuan yang bisa dikembangkan pada setiap anak,” katanya.
Ia menambahkan, Sekolah Rakyat tidak hanya menekankan aspek akademik, namun juga pembentukan karakter, kedisiplinan, dan keterampilan hidup.
“Kami ingin menciptakan ruang tumbuh yang utuh, tidak hanya mencetak anak-anak cerdas secara akademik, tetapi juga punya empati, tanggung jawab sosial, serta keterampilan praktis untuk masa depan,” ujarnya.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
