Sinergi pemerintah-industri buat iklim ketenagakerjaan kondusif

5 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan mengatakan sinergi atau kolaborasi antara pemerintah dan industri terus terjaga sehingga tercipta iklim ketenagakerjaan dan usaha yang kondusif.

Salah satu komitmen pemerintah untuk melindungi dunia usaha dan industri saat ini adalah dengan memerangi premanisme dan percaloan tenaga kerja yang mengganggu dunia usaha dan industri.

“Saya berharap mitra industri ke depan hanya fokus pada bisnis, jangan lagi fokus pada proposal oleh ormas dsb. Jangan lagi mitra-mitra industri kita ini yang sudah bayar pajak kemudian dipalak,” kata Wamenaker Noel dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut, ia juga meminta dunia usaha dan industri untuk patuh terhadap regulasi yang ada, serta menunjukkan keberpihakan kepada pekerja/buruh dan pencari kerja.

Ia mencontohkan, perusahaan-perusahaan tidak boleh lagi melakukan penahanan ijazah dan/atau dokumen resmi milik pekerja/buruh, serta membuat persyaratan rekrutmen yang tidak relevan seperti batasan umur, berpenampilan menarik, status perkawinan, dan sebagainya.

“Jadi ini sekali lagi kami tegaskan, mitra industri kita untuk tidak lagi melakukan penahanan ijazah. Kemudian tidak lagi persyaratan yang kurang relevan terkait umur, good looking, sudah menikah atau belum, dan lainnya,” ujar Noel.

Di sisi lain, Wamenaker juga memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi dalam Job Fair 2025 Kemnaker yang menyediakan 52.476 lowongan pekerjaan.

“Kita butuh semangat patriotisme para mitra industri, kita punya tanggung jawab besar terhadap hadirnya negara dalam menyiapkan lapangan pekerjaan yang dibutuhkan para pencari kerja,” katanya.

Wamenaker mengatakan, pameran bursa kerja adalah sarana bagi pemberi kerja/perusahaan dan lembaga perekrutan bertemu dengan pencari kerja secara langsung untuk menawarkan peluang pekerjaan.

Melalui Job Fair ini, pihaknya ingin membuka kesempatan bagi pencari kerja untuk bertemu langsung dengan para perekrut, memperluas jaringan profesional, dan bahkan langsung mengikuti wawancara di tempat (walk-in interview).

“Acara ini adalah upaya konkret pemerintah dalam mempertemukan pencari kerja dan industri, ini adalah momentum yang luar biasa, kita masih mempunyai semangat, punya optimisme, di mana ada gelombang PHK yang luar biasa, tapi di sisi lain ada rekrutmen tenaga kerja yang sangat banyak,” ujarnya.

Baca juga: Perusahaan yang menahan ijazah karyawan bakal dicabut izinnya

Baca juga: Wamenaker minta Sritex tetap bayar pesangon menyusul penangkapan Dirut

Baca juga: Kemnaker pertegas komitmen perlindungan pekerja di lingkungan kerja

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |