Kemkomdigi sebut "startup" tingkatkan kontribusi ekonomi digital

2 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menilai keberadaan perusahaan rintisan atau startup dapat berperan dalam meningkatkan kontribusi ekonomi digital Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB).

Ketua Tim Kemitraan dan Ekosistem Investasi Kemkomdigi, Muhammad Faisal, menyebut pemerintah memiliki target agar kontribusi ekonomi digital terhadap PDB terus meningkat signifikan.

“Kalau kita melihat, pada 2024 kontribusi ekonomi digital sebesar 5 persen. Harapannya di tahun 2045, kontribusinya bisa mencapai 20 persen. Ini cukup sulit dan ambisius, tapi kami percaya kita bisa mencapainya. Dengan adanya seperti startup, ini bisa membantu kontribusi ekonomi digital terhadap PDB,” ujar Faisal di Jakarta, Kamis.

Menurut Faisal, inovasi yang lahir dari ekosistem startup dalam negeri berperan penting dalam mendukung target tersebut.

Meskipun tingkat keberhasilan startup di Indonesia masih rendah, yakni di bawah 10 persen, pemerintah berkomitmen untuk menghadirkan program-program yang dapat meningkatkan rasio keberhasilan itu.

Baca juga: Kemkomdigi siapkan fasilitas pengembangan usaha rintisan di Banda Aceh

Selain tingkat keberhasilan yang rendah, Faisal juga menyoroti sejumlah tantangan lain yang dihadapi ekosistem startup digital di Indonesia.

Tantangan tersebut antara lain keterbatasan talenta digital yang masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, minimnya pusat inovasi di luar kota besar, hambatan pendanaan di daerah, serta ekosistem ekonomi digital yang masih didominasi orientasi terhadap konsumsi.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Komdigi berupaya menghadirkan Digital Innovation Hub yang dapat memperluas akses pasar, pendanaan, dan kualitas inovasi di luar kawasan Jakarta dan Jawa.

“Harapannya, teman-teman di daerah punya kesempatan, akses, dan kualitas yang sama dengan yang ada di area Jakarta” kata Faisal.

Ia menambahkan, meski ekosistem startup sedang menghadapi turbulensi, berbagai program kolaborasi dari pemerintah dengan swasta tetap membuka ruang bagi inovasi. Kolaborasi tersebut dapat berupa program inkubasi, akselerasi, maupun pertukaran pengetahuan dalam ajang hackathon.

Faisal berpesan, kepada para pendiri startup agar tidak hanya mengedepankan inovasi teknologi, tetapi juga mementingkan akhlak untuk menjaga perkembangan usaha tetap ada di jalur yang benar.

“Pesan saya, jangan hanya fokus pada menciptakan teknologi, tapi juga tingkatkan akhlak. Karena saat menjadi founder, kebijaksanaan juga sangat menentukan,” pungkas Faisal.

Baca juga: Komdigi dukung target Pemkot Banda Aceh lahirkan 100 startup

Baca juga: Google Cloud perkuat dukungan untuk startup AI di Asia

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |