Serumen pada telinga anak jadi temuan terbanyak dalam CKG Batam

2 months ago 21

Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mencatat serumen atau kotoran telinga menjadi temuan terbanyak dalam kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar sejak 6 Februari hingga 25 Agustus 2025.

“Dari total 30.381 orang yang telah diperiksa, sebanyak 26.294 kasus serumen ditemukan pada kelompok anak-anak dan remaja, dari umur 1 hingga 17 tahun,” kata Kepala Dinkes Batam Didi Kusmarjadi saat dihubungi di Batam, Rabu.

Ia menyampaikan bahwa sejak program CKG menyasar pelajar, jumlah pemeriksaan meningkat signifikan.

“Sampai 25 Agustus, sudah lebih dari 30 ribu orang yang diperiksa. Paling banyak berasal dari kelompok usia sekolah karena tim medis mendatangi langsung,” katanya menjelaskan.

Pada kelompok anak-anak, ditemukan 918 kasus serumen pada usia 1-6 tahun, 17.693 kasus usia 7-12 tahun, 4.988 kasus usia 13-15 tahun, dan 2.695 kasus usia 16-17 tahun.

Sementara untuk kategori dewasa, temuan penyakit terbanyak meliputi kelainan genital wanita (7 kasus), penyakit jantung (5 kasus), tumor mamae (2 kasus), infeksi menular seksual (1 kasus), dan kelainan motorik (1 kasus).

Baca juga: Kemenkes sebut 20 juta warga ikuti Cek Kesehatan Gratis

“Kasus-kasus tersebut sebagian besar masih berstatus tersangka dan dirujuk ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang lebih lengkap untuk pemeriksaan lanjutan,” tambah Didi.

Dokter Puskesmas Belakangpadang, Vanny, menegaskan bahwa hasil pemeriksaan akan dipaparkan kepada pemangku kepentingan terkait, terutama menyangkut pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Kebersihan, termasuk telinga, lebih banyak dijaga di rumah. Namun, setiap tahun ajaran baru, edukasi PHBS selalu diberikan di sekolah. Kader remaja juga didorong untuk melanjutkan kampanye PHBS agar kesadaran kesehatan semakin meningkat,” kata dia.

Baca juga: Cek Kesehatan Gratis di sekolah pastikan siswa sehat

Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |