Seorang calon haji asal Medan gantikan ibunya ke tanah suci

6 hours ago 3
Ibu daftar haji dari 12 tahun lalu, dulu katanya hanya delapan tahun menunggu, tapi karena pandemi COVID-19, jadi tertunda sampai 12 tahun

Jakarta (ANTARA) - Seorang calon haji asal Medan, Sumatra Utara, Maimunah Zebua, menggantikan sang ibu, Darwati Pulungan (67), ke tanah suci karena mendiang telah berpulang sebelum jadwal keberangkatan haji Kelompok Terbang (Kloter) Pertama pada Sabtu (2/5) yang lalu.

Maimunah saat ditemui di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi pada Sabtu (3/5) tengah mengenakan mukena putih berhias renda ungu. Ia baru saja menunaikan shalat dzuhur ketika ditemui di barisan perempuan.

"Ibu daftar haji dari 12 tahun lalu, dulu katanya hanya delapan tahun menunggu, tapi karena pandemi COVID-19, jadi tertunda sampai 12 tahun," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Sambil menitikkan air mata, Maimunah mengaku perjalanan haji kali ini bukan kesengajaan dari dirinya sendiri, melainkan menunaikan mimpi sang ibu yang meninggal dunia hanya lima bulan sebelum keberangkatan haji.

Baca juga: Seorang calon haji Padang dirujuk ke Rumah Sakit Madinah

Maimunah mengisahkan, ibunya telah dimasukkan ke dalam daftar cadangan untuk keberangkatan 2024. Meski statusnya belum pasti, almarhumah tetap semangat dan melunasi ongkos haji sebesar Rp52 juta dan mulai membeli seluruh perlengkapan, mulai dari pakaian, mukena hingga koper.

"Ibu malah dikasih tahu berangkatnya pada 2025, tapi beliau sama sekali tidak sedih, seperti sudah siap," kenangnya.

Namun, takdir berkata lain. Pada 16 Januari, Darwati berpulang dalam usia 67 tahun tanpa menderita sakit. Maimunah dan ketiga saudaranya diliputi duka mendalam, terlebih karena sang ibu begitu sering bercerita tentang rencana menunaikan haji.

Maimunah kemudian mencari informasi ke Kementerian Agama di Tapanuli Utara. Dari sana, ia tahu bahwa porsi haji ibunya bisa digantikan oleh ahli waris.

Baca juga: Seorang calon haji meninggal di RS Haji Surabaya

Selain surat ahli waris, Maimunah menjelaskan mesti mengurus akta kematian, surat keterangan ahli waris, dan surat kuasa dari ketiga adiknya sebelum berangkat.

"Sebenarnya belum ada rencana haji, karena saya sedang mempersiapkan pernikahan anak pertama saya," ujarnya.

Meski begitu, ia tetap membulatkan tekad untuk menempuh proses penggantian haji kepada ahli waris tersebut. Maimunah rela menempuh perjalanan darat 12–14 jam dari Medan ke Tapanuli Utara untuk mengurus dokumen. Hanya dalam waktu kurang dari seminggu, ia resmi menggantikan ibunya sebagai calon haji.

"Semua perlengkapan sudah ada, saya tinggal bawa badan saja. Sekarang barang-barang itu saya yang pakai," tuturnya dalam senyum yang sedikit getir.

Baca juga: Berapa lama estimasi waktu tunggu haji reguler?

Di Madinah, Maimunah memanfaatkan lokasi hotel yang dekat dengan Masjid Nabawi untuk menunaikan shalat lima waktu di masjid yang menjadi salah satu tempat suci umat Islam itu. Meski perasaannya masih campur aduk, ia mencoba menata hati.

"Bisa berangkat haji, tapi perasaan saya campur aduk. Rasanya belum usai sedihnya, sudah harus berangkat. Bahkan, saya tidak sempat ikut manasik karena semua serba mendadak,” ucapnya.

Perjalanan Maimunah ke tanah suci adalah bukti bahwa cinta dan bakti seorang anak bisa menjadi jalan untuk menyambung cita-cita orang tua yang belum sempat terwujud.

Baca juga: Bagaimana jika calon jamaah haji yang sudah daftar meninggal dunia?

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |