Sekolah Rakyat beri harapan baru bagi Andra yang dibesarkan tanpa ayah

1 month ago 13

Jakarta (ANTARA) - Hidup tanpa kehadiran ayah tidak membuat langkah Andra Farizki Ramdhani terhenti. Di bawah asuhan ibunya yang menjadi tulang punggung keluarga, siswa kelas X-4 Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan itu menemukan harapan baru lewat hadirnya Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

Di tengah keterbatasan ekonomi, Andra mengaku Sekolah Rakyat telah membuka jalan baginya untuk meraih pendidikan yang layak.

“Buat Bapak Presiden Prabowo, terima kasih sudah membuat Sekolah Rakyat karena ini buat orang-orang enggak mampu, jadi membuat anak-anak semangat belajar, enggak malas-malasan, jadi pintar juga. Ini juga bikin Indonesia maju," katanya dalam keterangan resmi dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Meski pengalaman sekolah di asrama cenderung baru baginya, Andra merasa hal tersebut sangat berharga karena hari-harinya diisi dengan kisah-kisah lucu.

"Kesannya pasti jauh dari orang tua, masih kangen, tetapi enaknya di sini rame sama teman-teman, ada aja kisah lucunya," ucap Andra.

Ia mengaku rutinitas hariannya kini cukup padat, mulai dari bangun pagi, shalat subuh, olahraga, hingga upacara sebelum masuk kelas. Di sore hari, ia biasa menelepon ibunya untuk sekadar menanyakan kabar.

Baca juga: Sekolah Rakyat di Jember mulai dibuka untuk wujudkan Generasi Emas
Baca juga: Presiden sebut Sekolah Rakyat jalan putus rantai kemiskinan absolut

"Dulu dibangunkan mama, sekarang dibangunkan teman. Dulu makan masakan mama, sekarang makan ramai-ramai," ujarnya.

Meski kadang merasa suntuk dengan lingkungan asrama yang itu-itu saja, Andra menemukan semangat dari persahabatan. Ia sering bercanda dengan Fatir dan Reza, dua teman dekatnya di kamar, dari hal sepele seperti berebut kamar mandi hingga bercanda karena lupa menaruh barang. Semuanya menjadi bumbu kebersamaan.

"Asik aja ngobrol sama mereka, jadi kayak keluarga sendiri," tuturnya.

Menurut Andra, fasilitas di SRMA 10 jauh di atas bayangannya. Kasur yang nyaman, ruang belajar yang memadai, hingga lingkungan yang membuatnya lebih fokus.

"Sekolah umum lebih gampang ngantuk, kalau di sini enggak, gurunya menjelaskan detail sekali, jadi mudah paham," ungkapnya.

Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, mulai dari Paskibraka, Palang Merah Remaja (PMR), hingga menekuni cabang olahraga judo. Selain itu, pelajaran informatika menjadi favoritnya.

Baca juga: Sekolah Rakyat di Bali tumbuhkan nasionalisme sambut HUT RI
Baca juga: Pakar UMY: Sekolah Rakyat-Sekolah Unggul perlu antisipasi sekat sosial

Meski hidup tanpa ayah, semangat Andra untuk meraih cita-cita tetap membara. Ia bercita-cita menjadi atlet judo sekaligus melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Pertahanan (Unhan).

"Inginnya masuk Unhan. Mama minta di situ, jadi saya mengikuti saja karena mama pasti pilih yang terbaik,” ujarnya.

Bagi Andra, keinginan itu bukan semata ambisi pribadi, melainkan juga bentuk baktinya pada sang ibu.

"Mama yang selalu mendukung saya selama ini. Orang lain kadang meremehkan dan menganggap saya enggak bisa apa-apa, tetapi mama selalu mendoakan saya bisa. Saya hanya mau bilang tetap sayang mama selamanya," katanya penuh haru.

Andra bersyukur karena bisa bersekolah tanpa beban biaya. Menurut dia, Sekolah Rakyat memberikan peluang besar bagi anak-anak tak mampu yang ingin belajar sungguh-sungguh.

“Kalau sekolah lain harus ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), kalau di sini tinggal daftar. Kalau sekolah negeri masih ada biaya tambahan, kayak seragam, kalau di sini enggak ada," katanya.

Bagi Andra, Sekolah Rakyat adalah pintu harapan. Dari ruang kelas, lapangan olahraga, hingga kamar asrama, semuanya membentuk pengalaman yang tidak hanya membangun pengetahuan, tetapi juga menempanya menjadi pribadi mandiri. Dengan tekad kuat dan doa ibunya, ia percaya mimpi-mimpi itu akan semakin dekat.

Baca juga: HUT ke-80 RI, Mensos ajak jajarannya beri dampak lewat Sekolah Rakyat
Baca juga: MPR sebut MBG dan sekolah rakyat mampu dorong pertumbuhan ekonomi

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |