Pangkalpinang (ANTARA) - Kementerian Pertanian Republik Indonesia memfokuskan perluasan perkebunan lada rakyat, guna meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan pasar dalam dan luar negeri yang tinggi.
"Saat ini luas perkebunan dan produksi lada di Indonesia semakin menurun," kata Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan Kementan, Kuntoro Boga Andri saat menghadiri FGD Mengembalikan Kejayaan Lada Putih Babel di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan berdasarkan data statistik perkebunan, luas perkebunan lada di Indonesia 2025 hanya 160.084 hektare atau menurun dibandingkan 2024 seluas 163.629 hektare, 2023 seluas 165.900 hektare, 2022 seluas 174.334 hektare, 2021 seluas 184.480 hektare dan 2020 seluas 182.617 hektare.
"Luas perkebunan lada di Indonesia tahun ini hanya 160.084 hektare yang seluruhnya merupakan perkebunan rakyat," ujarnya.
Ia menyatakan produksi lada di Indonesia pada 2025 sebanyak 63.461 ton, 2024 sebanyak 62.625 ton, 2023 sebanyak 64.279 ton, 2022 sebanyak 75.205 ton, 2021 sebanyak 79.548 ton, 2020 sebanyak 82.379 ton dan 2019 sebanyak 83.915 ton.
"Ini menjadi fokus kita untuk mengembalikan kejayaan lada ini, karena produsen lada bukan hanya Indonesia tetapi juga negara lainnya seperti Vietnam, India dan Pakistan," katanya.
Ia mengatakan lada hitam dan lada putih merupakan salah satu rempah-rempah kekayaan utama Indonesia.
Lada dimanfaatkan sebagai bumbu masakan untuk penyedap rasa dan penambah aroma pada berbagai hidangan. Selain itu, lada juga memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meredakan sakit tenggorokan, batuk, dan gangguan pencernaan, serta bersifat anti-inflamasi.
"Indonesia mengekspor lada ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, China, India, Vietnam, Jepang, Taiwan, Belanda, Thailand dan Perancis dalam bentuk lada putih, lada hitam, lada lainnya, lada bubuk putih, lada bubuk hitam dan lada bubuk," katanya.
Baca juga: Kemenkum: Tiga produk khas Babel terdaftar indikasi geografis
Baca juga: Ekspor lada hitam Lampung kembalikan kejayaan raja rempah
Baca juga: Kemenkumham pamerkan IG lada putih Muntok di Jenewa
Pewarta: Aprionis
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































