Sejumlah perwakilan ojol diterima oleh DPR

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah perwakilan pengemudi ojek daring/online (ojol) diterima oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk berdiskusi terkait tuntutan mereka.

Sekitar pukul 14.30 WIB, Rabu, perwakilan dari Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia masuk ke dalam Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat.

"Perwakilan kita diterima untuk berdiskusi di dalam," ujar seorang orator di depan gedung itu.

Orator juga meminta perwakilan ojol dari berbagai daerah itu untuk berkumpul dan menuju Gedung DPR/MPR secara bersama-sama.

Para perwakilan juga sempat diberhentikan oleh petugas keamanan dan setelah meyakinkan bahwa mereka diundang, petugas kemudian mempersilakan pengemudi ojol masuk ke dalam Gedung DPR.

Baca juga: Unjuk rasa Garda Indonesia, Polisi siapkan rekayasa lalu lintas

Saat laporan ini dibuat pada pukul 15.30 WIB, sejumlah perwakilan ojol masih berada di dalam Gedung DPR/MPR.

Sementara untuk massa aksi lainnya masih terus berorasi, mereka menyerukan kegelisahan terkait nasib para pengemudi ojol.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono menyebutkan bahwa gedung Kementerian Perhubungan dan DPR/MPR RI menjadi sasaran lokasi unjuk rasa para pengemudi ojek daring (online/ojol) pada Rabu siang.

"Kami mulai dari markas Garda di Cempaka Mas Jakarta Pusat jam 10, lanjut ke Istana Presiden dan Kemenhub, terakhir di DPR RI jam 12-13," katanya, Selasa (16/9).

Igun memprakirakan massa aksi berjumlah sekitar 2.000 orang. Nantinya, sekitar 100-200 orang akan melakukan konvoi. "Massa konvoi 100-200 dan massa aksi 2000-an ojol," ujar Igun.

Baca juga: Ojol terobos hujan untuk gelar aksi di depan Gedung DPR

Menurut informasi, ribuan pengemudi ojol mengusung sekitar tujuh tuntutan. Salah satunya agar RUU Transportasi Online masuk pada Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025-2026.

Kemudian, potongan aplikator 10 persen, regulasi tarif antarbarang dan makanan, audit investigasi potongan lima persen yang telah diambil oleh aplikator serta meminta Kapolri usut tuntas tragedi 28 Agustus 2025.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |