Kemensos tugaskan 19 guru untuk Sekolah Rakyat Tanjungpinang Kepri

2 hours ago 2

Tanjungpinang (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI menugaskan 19 orang guru untuk mengajar siswa jenjang SD, SMP, dan SMA di Sekolah Rakyat Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

"Empat di antaranya berasal dari Tanjungpinang, sedangkan lainnya dari luar daerah. Mereka dijadwalkan tiba pada 25 September 2025," kata Kepala Sekolah Rakyat Reni Putri Rahmadani di Tanjungpinang, Rabu.

Reni menyebut secara umum tenaga pengajar Sekolah Rakyat sudah siap, namun khusus kebutuhan guru bahasa Inggris dan seni budaya masih menunggu penempatan.

Sementara untuk kesiapan fasilitas Sekolah Rakyat Tanjungpinang sudah mencapai 91 persen, meliputi empat asrama putri dan lima asrama putra, dengan kapasitas 14 siswa per kamar. Satu wali asuh mendampingi sepuluh anak.

Selain itu, tersedia juga ruang belajar, mushalla, unit kesehatan sekolah (UKS), dapur, dan ruang makan untuk mendukung sistem boarding school.

“Pada Kamis atau Jumat ini tim Kemensos akan meninjau persiapan akhir, termasuk vendor makanan dan perlengkapan belajar,” kata Reni.

Sementara Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah menyampaikan sebanyak 100 anak dari keluarga kurang mampu dan putus sekolah akan memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat mulai 30 September 2025.

Lis menyebut pemerintah daerah bersama forkopimda mendukung penuh program nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Baca juga: Menko AHY pastikan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat
Baca juga: Pemkab Natuna alokasikan Rp600 juta dukung pembangunan Sekolah Rakyat

“Sekolah ini diperuntukkan bagi anak-anak tidak mampu, termasuk mereka yang sempat berhenti sekolah,” ujarnya.

Saat ini, menurut Lis, masih ada lebih dari 900 anak putus sekolah di Tanjungpinang. Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi, meski ada tantangan seperti adaptasi terhadap sistem berasrama dan pemahaman orangtua yang enggan berpisah dengan anak.

Sosialisasi terus dilakukan pemkot, karena Sekolah Rakyat ini merupakan program pengentasan kemiskinan yang tepat sasaran, dengan memberi akses pendidikan layak sekaligus membentuk kemandirian anak.

Adapun kurikulum Sekolah Rakyat menggabungkan pendidikan umum, agama, dan kejuruan. Pola ini dirancang agar siswa tidak hanya memperoleh pelajaran formal, tetapi turut membentuk akhlak, wawasan kebangsaan, serta keterampilan hidup.

"Bahkan mudah-mudahan ke depan, setelah lulus Sekolah Rakyat mereka bisa difasilitasi negara melanjutkan ke sekolah kedinasan,” ucap Lis.

Pemkot Tanjungpinang juga telah menyiapkan lahan seluas enam hektare di kawasan Madong untuk pembangunan kompleks Sekolah Rakyat permanen beserta fasilitas lengkap. Pembangunan direncanakan dimulai Desember 2025.

Untuk sementara ini, Sekolah Rakyat Tanjungpinang memanfaatkan gedung bekas SMP Negeri 15 di Jalan Borobudur, Kecamatan Tanjungpinang Barat.

“Begitu gedung baru selesai, anak-anak pindah ke sana. Semua fasilitas disiapkan negara secara gratis, mereka hanya membawa badan,” demikian Lis.

Baca juga: Wamen PU pastikan kesiapan Sekolah Rakyat di Pontianak
Baca juga: Sekolah Rakyat wujudkan cita-cita anak keluarga disabilitas di Malang

Pewarta: Ogen
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |