Purwokerto (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP)/Basarnas Cilacap mengatakan hingga saat ini masih ada satu korban banjir bandang Sungai Klawing, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, yang belum ditemukan sehingga masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
Kepala Basarnas Cilacap M Abdullah dalam rekaman video yang dibagikan melalui grup WhatsApp "Media Mitra Basarnas" dan diterima wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu siang, mengatakan pada hari keempat pencarian, tim SAR gabungan menemukan satu korban banjir bandang Sungai Klawing.
Korban bernama Muhyadi (60) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar 8 kilometer dari lokasi kejadian.
Setelah dilakukan identifikasi, jenazah Muhiyadi diserahkan kepada pihak keluarga untuk penanganan lebih lanjut.
Sebelumnya, tim SAR gabungan menemukan korban atas nama Sarwoyo (50) dalam keadaan meninggal dunia pada Selasa (5/8) siang. Jenazah Sarwoyo ditemukan pada jarak 5 kilometer dari lokasi kejadian.
"Dengan penemuan tersebut, hingga saat ini masih ada satu korban yang belum ditemukan dari total enam orang yang terseret arus banjir bandang pada Minggu (3/8) malam. Tim SAR gabungan masih melanjutkan pencarian hingga seluruh korban ditemukan," katanya.
Pada Rabu siang, warga Desa Pegalongan, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki di aliran Sungai Serayu yang diduga sebagai salah satu korban banjir bandang Sungai Klawing yang bermuara di sungai tersebut.
Baca juga: Kemensos kirim bantuan untuk korban banjir bandang di Pohuwato
Tim SAR gabungan yang berjaga di sekitar Bendung Gerak Serayu segera datang ke lokasi penemuan untuk mengevakuasi mayat tersebut.
Setelah dievakuasi dan dilakukan identifikasi oleh Tim Inafis Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas, mayat tersebut segera dibawa ke RSUD Prof Margono Soekarjo Purwokerto.
Kepala Satreskrim Polresta Banyumas Komisaris Polisi Andryansyah Rithas Hasibuan mengatakan berdasarkan pemeriksaan menggunakan peralatan identifikasi, mayat yang ditemukan di Sungai Serayu bukan korban banjir bandang Sungai Klawing.
Kendati demikian, dia belum bersedia menyebutkan identitas mayat tersebut karena masih berupaya menghubungi keluarga korban.
"Dari alat kami, korban teridentifikasi sebagai warga Jakarta. Kami masih mencoba menghubungi keluarganya untuk memastikan," katanya.
Banjir bandang di Sungai Klawing, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, terjadi pada Minggu (3/8), sekitar pukul 19.30 WIB, setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebat hingga ekstrem.
Sebelum peristiwa itu, enam pekerja dilaporkan sedang membuat saluran air di aliran Sungai Klawing menggunakan dua alat berat.
Akan tetapi, tiba-tiba terjadi banjir bandang, sehingga tiga pekerja menyelamatkan diri dengan naik ke alat berat, sedangkan keberadaan tiga orang lainnya tidak diketahui.
Tim SAR gabungan yang dikoordinasi Basarnas Cilacap segera mengevakuasi tiga pekerja yang terjebak banjir bandang. Proses evakuasi terhadap tiga pekerja yang menyelamatkan diri dengan naik alat berat itu berlangsung hingga Senin (4/8), pukul 02.00 WIB, menggunakan perahu karet.
Sebanyak tiga pekerja yang berhasil diselamatkan terdiri atas Juni Setiawan (31), warga Desa Tunjungseto, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, Muntohar (30), warga Desa Kumejing, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, dan Bintang Putra Nugraha (23), warga Desa Jagalan, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman.
Sebanyak tiga pekerja yang keberadaan tidak diketahui, terdiri atas Tedi (28), warga Majenang, Kabupaten Cilacap, Muhyadi (60), warga Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, dan Sarwoyo (50), warga Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga.
Dengan ditemukan jenazah Sarwoyo pada Selasa (5/8) siang dan Muhyadi pada Rabu siang, hingga saat ini tim SAR gabungan masih mencari keberadaan korban atas nama Tedi.
Baca juga: Tim SAR cari tiga pekerja hilang pascabanjir bandang Sungai Klawing
Baca juga: 618 rumah di Donggala terendam banjir bandang
Baca juga: Dapur Umum Mataram siapkan 6.000 nasi bungkus bagi korban banjir
Pewarta: Sumarwoto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.