Banda Aceh (ANTARA) - Bupati Aceh Selatan Mirwan MS mengingatkan pedagang dan distributor tidak menaikkan harga kebutuhan bahan pokok di tengah bencana banjir melanda sejumlah wilayah di kabupaten tersebut.
"Jangan ada pihak memanfaatkan keadaan. Harga beras, telur, cabai, tomat, dan bawang harus dijaga agar tidak melonjak. Saat ini masyarakat sedang kesulitan, jangan tambah beban masyarakat," kata dia di Aceh Selatan, Provinsi Aceh, Minggu.
Dia menjelaskan kondisi darurat bencana bukan alasan bagi siapa pun untuk mengambil keuntungan dari penderitaan masyarakat.
Oleh karena itu, harga kebutuhan pokok harus tetap dijaga agar tidak mengalami lonjakan.
Baca juga: Pelindo siapkan dua gudang untuk bantuan korban banjir di Aceh
Mirwan mengatakan kenaikan harga bahan pokok, termasuk lonjakan harga bahan bakar minyak eceran di saat masyarakat terdampak bencana hanya akan memperburuk kondisi ekonomi masyarakat.
Dia memerintahkan dinas terkait agar mengawasi ketat pasar-pasar guna mencegah lonjakan harga, termasuk mencegah penimbunan persediaan kebutuhan pokok.
"Lakukan pengawasan secara serius dan berkala, jangan sampai ada yang menimbun atau mempermainkan harga di situasi darurat seperti ini," kata dia.
Ia menekankan agar tidak ada oknum yang sengaja menimbun persediaan atau memainkan harga kebutuhan pokok demi meraih keuntungan di tengah musibah yang melanda Kabupaten Aceh Selatan dan sejumlah wilayah lainnya di Provinsi Aceh.
Ia mengajak para pedagang menunjukkan empati dan solidaritas kepada masyarakat yang saat ini sedang berjuang melewati masa sulit akibat bencana.
"Kita semua sedang diuji dengan bencana banjir. Mari bantu masyarakat dengan menjaga harga tetap stabil. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi soal kemanusiaan," kata Mirwan.
Baca juga: Pemerintah Aceh kerahkan enam alat berat buka isolasi Bener Meriah
Baca juga: Polda Aceh siapkan akses internet di lokasi bencana
Baca juga: Baznas RI salurkan bantuan makanan untuk korban banjir di Pidie Jaya
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
