Sampang (ANTARA) - Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur kini telah mengoperasikan sebanyak 23 dapur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah itu.
"Target dapur untuk program MBG di kabupaten ini sebanyak 35 dan yang sudah beroperasi hingga 9 September 2025 sebanyak 23, sedangkan sisanya masih dalam proses," kata Komandan Kodim (Dandim) 0828 Sampang Letkol Czi Dika Catur Yanuar Anwar saat memantau pengoperasian dapur MBG di Sampang, Selasa.
Ia menjelaskan, ke-23 dapur MBG itu tersebar di semua kecamatan se-Kabupaten Sampang dan melibatkan semua elemen masyarakat.
"Ada yang dikelola oleh desa, organisasi keagamaan dan ada pula yang dikelola oleh lembaga pondok pesantren.
Masing-masing dapur MBG, mampu menjangkau sasaran penerima manfaat antara 2.500 orang hingga 3.000 orang.
"Kami terus melakukan pemantauan di masing-masing dapur MBG ini dengan melibatkan para personel TNI dari Babinsa," katanya.
Menurut Dandim, pemantauan dilakukan pada saat proses masak, hingga alur distribusi bantuan di lapangan untuk memastikan program tersebut benar-benar tepat sasaran.
Sebab, sambung dia, selain ke berbagai lembaga pendidikan, program MBG itu juga menyasar warga perorangan, seperti warga lanjut usia.
"Kalau pemantauan ke sekolah mudah kami pantau, karena terpusat di lembaga pendidikan. Yang sulit adalah penerima manfaat dari perorangan," katanya.
Karena itu, sambung dia, pihaknya menginstruksikan secara khusus kepada Babinsa di masing-masing desa agar melakukan pengecekan secara langsung ke rumah penerima manfaat.
MBG merupakan program prioritas Presiden Prabowo yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, khususnya kalangan pelajar yang cukup, dan mengatasi gizi buruk serta menekan angka stunting.
Baca juga: Komisi IX - BGN edukasi masyarakat manfaat Makan Bergizi Gratis
Baca juga: 161 sekolah di Kota Jayapura menerima program MBG
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
