Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Rusia menyumbangkan 40 buku literatur Rusia dan lima tablet elektronik kepada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam upaya mempererat hubungan kedua negara.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov, Rabu, mengatakan bahwa pemberian buku dan tablet tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan saling pengertian antara negara, masyarakat, dan perpustakaan kedua negara.
“Saya yakin ini akan membawa lebih banyak informasi, lebih banyak hal tentang sastra Rusia, sejarah, dan tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Rusia,” kata Tolchenov setelah acara pemberian buku di Perpustakaan Nasional RI di Jakarta.
Dubes Rusia itu memandang perpustakaan sebagai tempat untuk membawa lebih banyak informasi tentang Indonesia dan Rusia kepada warga negara yang tertarik pada hubungan bilateral kedua negara dalam sejarah Indonesia dan sejarah Rusia.
“Perpustakaan, museum, dan lembaga budaya lainnya membantu kita melestarikan dan mendistribusikan informasi ini kepada orang-orang yang tertarik,” ujar Tolchenov, menambahkan bahwa PNRI ingin menambah jumlah koleksi buku Rusia dan pihaknya berupaya memfasilitasinya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perpustakaan Nasional RI E. Aminuddin Aziz mengucapkan terima kasih kepada Kedutaan Besar Rusia atas kontribusi buku dan tablet kepada Perpustakaan Nasional RI.
Aminuddin mengatakan bahwa kontribusi buku tersebut menandai persahabatan dan kolaborasi yang telah dibangun antara Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Nasional Rusia dan kedua negara pada umumnya.
“Ini akan memperkaya koleksi perpustakaan kami di sini, dan masyarakat tentu saja dipersilakan untuk membaca buku-buku ini. Mereka dapat mengaksesnya di perpustakaan,” ujar Aminuddin.
Kedubes Rusia menyerahkan 40 buku literatur Rusia dan lima tablet elektronik kepada Perpusnas RI, di mana tablet tersebut memungkinkan pembaca Indonesia untuk mengakses buku seperti dokumen tentang sastra dan buku berkaitan dengan sains dalam bentuk e-book.
Sebelumnya pada Juni 2024, Perpusnas RI menandatangani nota kesepahaman dengan Rudomino Library for Foreign Literature dan Perpustakaan Nasional Federasi Rusia.
Salah satu tujuan penandatanganan nota kesepahaman itu adalah untuk mengumpulkan koleksi terkait Indonesia yang mencakup materi berbahasa Indonesia dan manuskrip Nusantara dari lembaga-lembaga global.
Diketahui bahwa Perpustakaan Rudomino memiliki sekitar 2.600 publikasi berbahasa Indonesia yang sebagian besar berasal dari tahun 1960-an hingga 1980-an, dan sekutar 554 materi tentang Indonesia – dalam bahasa Inggris, Rusia, Jerman, Belanda, Prancis, Indonesia dan Jepang, yang sebagian besar diperoleh melalui sumbangan.
Baca juga: Empat fakta menarik tentang Perpustakaan Nasional
Baca juga: Perpusnas: Seluruh layanan perpustakaan harus berbasis digital
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.