Rupiah menguat, pasar wait and see jelang rilis rentetan data ekonomi

2 hours ago 6
investor cenderung 'wait and see' mengantisipasi serentetan data ekonomi penting yang di antaranya data pekerjaan AS NFP

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan di Jakarta, Senin, bergerak menguat 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.642 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.646 per dolar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan kurs rupiah berpotensi menguat seiring wait and see investor menjelang rentetan data ekonomi.

“Rupiah diperkirakan berkonsolidasi/datar dengan potensi menguat terbatas terhadap dolar AS, investor cenderung wait and see mengantisipasi serentetan data ekonomi penting yang di antaranya data pekerjaan AS NFP (Non-Farm Payrolls) dan inflasi, serta RDG BI (Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia) pekan ini,” ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, NFP diperkirakan masih akan lemah dengan hanya menambah 25-25 ribu pekerjaan, jauh dibandingkan angka normal yang biasanya di atas 100 ribu.

Adapun inflasi Indonesia diprediksi naik menjadi 0,3 persen month to month (MoM) dan 3,1 persen secara year on year (YoY).

Perihal RDG BI, diestimasi bank sentral Indonesia akan mempertahankan suku bunga untuk meredakan tekanan terhadap rupiah.

“Kalau suku bunga diturunkan, maka akan membuat imbal hasil yang lebih rendah menjadi kurang menarik,” ujar Lukman.

Baca juga: Rupiah pada Senin pagi menguat jadi Rp16.642 per dolar AS

Baca juga: Rupiah menguat seiring revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi RI oleh ADB

Baca juga: Rupiah menguat dipicu hasil pertemuan FOMC

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |