Rinjani Color Run 3 - 2025, Warna baru sport tourism NTB

2 weeks ago 5

Mataram (ANTARA) - Pagi itu, Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat menggeliat dalam riuh warna dan tawa. Rinjani Color Run 3 - 2025 bukan sekadar olahraga, melainkan perayaan hidup di kaki gunung tertinggi kedua di Indonesia.

Sekitar dua ribu peserta memenuhi lapangan start, diawali dengan senam bersama yang hangat. Cuaca cerah berawan membuat udara Sembalun yang dingin terasa pas untuk berlari.

Suasana semakin meriah ketika Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal hadir bersama jajaran pemerintah provinsi dan pejabat Kabupaten Lombok Timur. Kehadirannya memberi energi tersendiri bagi peserta. Sambutan singkatnya berisi semangat, bahwa berlari di Rinjani bukan hanya olahraga, tetapi juga cara mencintai tanah air.

Gubernur bersama Direktur Komersial LKBN ANTARA, Jaka Sugiyanta, kemudian melepas para pelari dari gerbang start. Sorak sorai membahana. Banyak peserta berbondong mendekat, meminta foto bersama gubernur—momen simbolis yang menunjukkan kedekatan pemimpin dengan rakyatnya.

Di sepanjang jalur enam kilometer, warna-warni holi powder beterbangan. Marshal yang berjaga menaburkan bubuk cerah ke udara, membuat kaus putih peserta berubah menjadi kanvas penuh warna. “Indah banget, cocok buat background foto,” celoteh seorang peserta sambil mengangkat kamera ponsel dengan latar Gunung Rinjani yang gagah dan anak gunung yang tampak jelas.

Panorama sawah hijau, rumah adat, dan perkampungan yang dilalui memberi kesan autentik. Warga menyambut ramah, menambah nuansa kebersamaan yang jarang ditemui di ajang olahraga biasa. Ada yang berlari cepat, ada yang santai berjalan sambil bercanda. Semua larut dalam keceriaan.

Sesampainya di garis finis, semarak belum usai. Peserta berkumpul di lapangan utama untuk undian doorprize, dengan hadiah utama paket umrah. Namun sebelum itu, DJ Agustin memompa semangat dengan musik house, disambung penampilan band lokal Amtenar yang membuat peserta bergoyang dan bernyanyi bersama. Taburan bubuk warna kembali menghiasi udara, menutup perayaan dengan penuh kegembiraan.

Sejumlah peserta berlari melintasi persawahan dengan latar Gunung Rinjani saat mengikuti Rinjani Color Run III 2025 di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Minggu (24/8/2025). Ajang lari santai lima kilometer melintasi panorama persawahan dan bukit-bukit Sembalun tersebut diikuti 2.000 peserta yang diselenggarakan oleh Perum LKBN Antara Biro NTB untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat di sektor pariwisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTB. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nym.)

Dari lari ke sport tourism

Rinjani Color Run 3 jelas lebih dari sekadar fun run. Ia adalah wajah baru sport tourism NTB. Pemerintah Provinsi menyadari betul bahwa pariwisata tidak lagi cukup hanya mengandalkan panorama. Orang datang tidak sekadar untuk melihat, tetapi juga untuk terlibat. Olahraga, hiburan, dan budaya menjadi pintu masuk bagi wisatawan untuk mengalami destinasi secara utuh.

Sejarah perkembangan pariwisata NTB memperlihatkan transformasi penting. Fase pertama ditandai dengan pariwisata alam murni—pantai, gunung, dan panorama. Fase kedua berkembang ke arah MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) yang memperluas fungsi pariwisata. Kini, fase ketiga lahir: sport tourism. Dari MotoGP Mandalika, event lari gunung, hingga Color Run di Sembalun, NTB meneguhkan diri sebagai tuan rumah sport tourism.

Model wisata ini membawa manfaat berlapis. Pertama, nilai promosi. Foto-foto peserta dengan latar Rinjani langsung membanjiri media sosial, menjadikan promosi destinasi berjalan alami melalui jejaring digital. Kedua, nilai ekonomi. UMKM lokal mencatat peningkatan penjualan signifikan: dari tenun, makanan tradisional, hingga kerajinan tangan. Ajang ini menghubungkan pelaku usaha kecil dengan pasar yang lebih luas.

Ketiga, nilai sosial-budaya. Kehadiran peserta dari berbagai usia, dari Gen Z hingga Baby Boomers, memperlihatkan sport tourism mampu menyatukan lintas generasi dan mempererat hubungan warga dengan pengunjung.

Gubernur NTB Muhamamd Iqbal dan Direktur Komersial, Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi Perum LKBN Antara Jaka Sugiyanta (kedua kanan) bersama pejabat daerah mengayunkan bendera start saat melepas peserta Rinjani Color Run III 2025 di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Minggu (24/8/2025). Ajang lari santai lima kilometer melintasi panorama persawahan dan bukit-bukit Sembalun tersebut diikuti 2.000 peserta yang diselenggarakan oleh Perum LKBN Antara Biro NTB untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat di sektor pariwisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTB. ANTARA FOTO/Dhimas Budi Pratama/sgd/nym. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nym.)

Pariwisata berkelanjutan

Namun, euforia semata tidak cukup. Agar sport tourism seperti Rinjani Color Run benar-benar menjadi lokomotif pariwisata, ada beberapa langkah strategis yang perlu digarap.

Pertama, penguatan kapasitas desa wisata. Sembalun tidak boleh hanya menjadi panggung sementara. Desa-desa sekitar harus dipersiapkan sebagai destinasi yang tangguh, dengan fasilitas dasar memadai, SDM yang terlatih, dan narasi budaya yang kuat. Dengan begitu, setiap kunjungan meninggalkan jejak ekonomi berkelanjutan.

Kedua, integrasi kalender event. Seperti gagasan Gubernur untuk membuat Sembalun Series, diperlukan agenda rutin sepanjang tahun. Dengan kalender jelas, wisatawan bisa merencanakan perjalanan, dan pelaku usaha bisa mengantisipasi peluang. Konsistensi ini akan mengubah Sembalun dari destinasi musiman menjadi destinasi unggulan.

Ketiga, menjaga kelestarian alam. Sport tourism berbasis alam rawan merusak jika tidak dikelola dengan prinsip berkelanjutan. Sampah, polusi, dan kepadatan harus dikendalikan. Pengelola perlu mengadopsi konsep eco-event: penggunaan material ramah lingkungan, manajemen limbah, hingga edukasi peserta tentang pentingnya menjaga Rinjani.

Keempat, memperkuat kolaborasi multipihak. Rinjani Color Run adalah bukti kolaborasi pemerintah, swasta, media, dan masyarakat bisa menciptakan dampak besar. Pola ini harus diperluas ke event lain. Kolaborasi juga penting untuk menghubungkan NTB dengan pasar wisata global melalui jejaring media dan promosi internasional.

Di balik kemeriahan bubuk warna dan dentuman musik, Rinjani Color Run membawa pesan yang lebih dalam: cinta tanah air. Mengajak orang berlari di kaki Rinjani bukan hanya soal olahraga, melainkan mengajak mereka merasakan kebesaran alam Indonesia dan kedekatan dengan masyarakatnya.

Kegiatan ini telah mendidik publik tentang pentingnya gaya hidup sehat, memberdayakan UMKM lokal, mencerahkan tentang potensi sport tourism NTB, sekaligus menanamkan rasa cinta tanah air melalui kebanggaan akan Rinjani.

Kita belajar bahwa event olahraga dapat menjadi medium untuk membangun ekonomi, memperkuat identitas, dan menyatukan masyarakat. Dari Sembalun, NTB memberi teladan bagaimana pariwisata dapat bergerak ke arah yang inklusif, sehat, dan berkelanjutan.

Rinjani Color Run 3 menegaskan bahwa pariwisata NTB telah memasuki babak baru. Warna-warni holi powder bukan sekadar hiasan, tetapi simbol transformasi dari wisata pasif ke wisata partisipatif. Tantangan ke depan adalah menjaga konsistensi, memperkuat desa wisata, dan merawat kelestarian alam.

Jika langkah-langkah ini dijalankan, maka Rinjani Color Run bukan hanya menjadi festival tahunan, melainkan tonggak lahirnya sport tourism NTB yang mendunia. Dari kaki Gunung Rinjani, NTB bersuara ke dunia. Pariwisata kita bukan hanya untuk dilihat, tetapi untuk dijalani, dirasakan, dan diwariskan.

Gubernur NTB Muhamamd Iqbal dan Direktur Komersial, Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi Perum LKBN Antara Jaka Sugiyanta (kedua kanan) bersama pejabat daerah saat membuka Rinjani Color Run III 2025 di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Minggu (24/8/2025). (ANTARA FOTO/Dhimas.)

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |