RI bawa visi investasi digital guna keberlanjutan dalam pertemuan OECD

3 months ago 26
Pendidikan-pelatihan digital merupakan fondasi utama memastikan Indonesia siap menghadapi era teknologi masa depan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membawa visi investasi digital untuk ketahanan dan keberlanjutan saat menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri OECD Ke-5 (Ministerial Council Meeting) di Paris, Prancis.

Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia fokus pada tiga prioritas utama, yakni menutup kesenjangan talenta digital, mendorong inklusi digital, dan memperkuat ekosistem investasi digital.

“Pendidikan dan pelatihan digital merupakan fondasi utama untuk memastikan Indonesia siap menghadapi era teknologi masa depan,” jelas Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Indonesia kini menjadi pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai 90 miliar dolar AS yang diperkirakan akan tumbuh menjadi 360 miliar dolar AS pada 2030.

Pemerintah fokus pada tiga prioritas utama, yakni menutup kesenjangan talenta digital, mendorong inklusi digital dan memperkuat ekosistem investasi digital.

Program “Indonesia Makin Cakap Digital” pun diinisiasi untuk memberdayakan 50 juta warga di seluruh provinsi agar dapat berpartisipasi aktif di era digital.

“Inklusi digital bukan hanya soal akses, tapi juga pemberdayaan agar seluruh lapisan masyarakat bisa berpartisipasi aktif di ekonomi digital,” imbuh​​Airlangga.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional dan menyebut tiga area strategis untuk mempercepat perkembangan digital yang inklusif di Indonesia dan kawasan ASEAN.

Pertama, kemitraan antara OECD dan ASEAN dalam pelaksanaan DEFA akan menjadi sarana penting untuk memanfaatkan keahlian OECD dalam tata kelola data, kecerdasan buatan dan perdagangan digital.

Kedua, program kesiapan investasi asing langsung (FDI) digital yang tengah dikembangkan dengan melakukan evaluasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan membangun platform yang menghubungkan perusahaan multinasional dengan startup teknologi lokal, membuka peluang sinergi dan pengembangan ekosistem teknologi yang berkelanjutan.

Ketiga, harmonisasi standar yang sesuai dengan praktik terbaik OECD diharapkan dapat memperkuat integrasi pasar digital dan memastikan tata kelola yang efisien serta transparan.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga menyampaikan apresiasi kepada para anggota OECD atas dukungan mereka terhadap proses aksesi Indonesia.

Ia menegaskan bahwa kolaborasi global sangat penting untuk menjembatani kesenjangan digital yang ada dan bersama-sama mewujudkan kemakmuran berkelanjutan yang inklusif.

“Melalui kolaborasi global, kita dapat mewujudkan ekonomi digital yang tidak hanya maju, tetapi juga adil dan ramah lingkungan,” tutupnya.

Baca juga: Airlangga: Keanggotaan OECD buka akses pasar dan dongkrak investasi RI

Baca juga: Airlangga: 80 persen standar regulasi RI sudah sejalan dengan OECD

Baca juga: OECD ramal ekonomi RI melambat, Airlangga: Kami fokus jaga daya beli

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |