Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) menegaskan komitmennya mendukung perjuangan kemanusiaan Palestina melalui jalur pendidikan dengan menerima tiga dokter asal Palestina untuk menempuh pendidikan spesialis di Fakultas Kedokteran kampus tersebut.
Rektor UI Prof Heri Hermansyah di Depok, Jumat, mengatakan program ini merupakan salah satu inisiatif universitas untuk memperluas akses pendidikan tinggi, tidak hanya bagi mahasiswa dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia, tetapi juga bagi mereka yang berasal dari wilayah konflik.
Baca juga: UIII sambut mahasiswa dari Gaza, Palestina
“UI ingin hadir untuk kemanusiaan. Dengan menerima mahasiswa Palestina di program spesialis, kami menunjukkan bahwa pendidikan bisa menjadi jembatan solidaritas. Seperti halnya kami berupaya membuka akses bagi mahasiswa dari 3T di Tanah Air, kami juga ingin memberi ruang bagi mereka yang datang dari daerah konflik agar kelak dapat kembali dan mengabdi di negaranya," katanya.
Heri menjelaskan dua dokter Palestina telah memulai studi spesialis di bidang Bedah Thoraks dan Bedah Plastik di FKUI. Sementara seorang calon mahasiswa lainnya, yang seharusnya menempuh pendidikan Spesialis Paru, masih tertahan di Gaza karena situasi perang.
“Kami menanti kehadirannya di UI. Kondisi di Gaza memang sangat sulit, tetapi kami berharap suatu hari ia bisa sampai ke Depok dan melanjutkan pendidikannya,” kata Heri.
Beasiswa bagi ketiga mahasiswa Palestina ini didukung sejumlah lembaga, antara lain Badan Toraks Kardiovaskuler Indonesia (BTKV), Baznas, serta Indonesian AID atau Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional.
Menurut Heri, program pendidikan ini adalah investasi jangka panjang yang akan memberi manfaat lebih luas.
Baca juga: Gabung 44 negara, Mahasiswa RI di Tunisia dukung misi kemanusiaan Gaza
Baca juga: Mahasiswi asal Palestina lulusan terbaik profesi dokter di Unhas
“Ketika mereka kembali, keahlian yang diperoleh di UI bisa menjadi kontribusi besar bagi Palestina, dan bagi kami di UI, inilah bukti nyata bahwa kampus hadir bukan hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk kemanusiaan,” katanya.
Dekan FKUI Prof Ari Fahrial menambahkan bahwa keberadaan mahasiswa Palestina tersebut merupakan wujud nyata solidaritas akademik.
“Kami turut prihatin dengan kondisi di Gaza. Pendidikan ini bukan hanya untuk mereka pribadi, tapi juga untuk masyarakat Palestina yang membutuhkan tenaga medis spesialis,” ujarnya.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.